Mohon tunggu...
muh choirudin
muh choirudin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

penyuka kereta, sedang belajar membaca, mewujudkan mimpi jadi petani, tertarik pada literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Media Sosial dan Pilihan Pemuda Menjadi Petani

24 Desember 2014   18:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bermimpi awal dari eksistensi diri dalam membangun masyarakat. Dimana kita bisa menjadi apasaja, bagaimana saja. Banyak orang sukses berawal dari mimpi mereka. Saya yakin pula setiap orang punya mimpi tersendiri. Sebut saja Anggun C. Sasmi yang memiliki mimpi menjadi penyanyi internasional, impiannya terwujud dengan usaha kerasnya. Bahkan mampu berpengaruh di dunia musik dengan gaya menyayinya. Bermimpi bisa menjadi legitimasi dibalik kesuksesan seseorang.

Pekerjaan sia-sia bila mimpi hanya sebagai lamunan kosong. Upaya membuat kenyataan baru mutlak untuk menwujudkan mimpi. Seperti Ainun Chomsun seorang pendiri Akademi Berbagi yang berprinsip  “Beri kaki pada mimpi agar turun ke bumi dan berlari. Jangan biarkan diawang-awang kemudian terbang dan hilang”. Perlu upaya-upaya untuk mewujudkan mimpi.

Bidang pertanian yang saya geluti beberapa tahun terakhir mengalami kemunduran yang berarti. Dari laman Pikiranrakyat.com (06/07/2014) merilis ada pengurangan jumlah 5,1 juta petani di Indonesia selama 10 tahun terakhir. Pekerjaan ini mulai ditinggalkan karena banyak keluarga tani yang beralih menjadi buruh pabrik atau profesi lain. Petani yang tersisa sudah  berusia senja. Bisa dibayangkan betapa sebuah kegiatan tanpa regenerasi bukan? Bisa jadi dimasa datang orang Indonesia tidak lagi mengetahui bagaimana cara menanam padi.  Saya bermimpi tentang pekerjaan bertani yang familiar bagi generasi muda.

Ada korelasi antara pertanian dan penyediaan pangan secara mandiri. Kita ketahui pangan  menjadi kebutuhan pokok manusia. Tanpa mendiskreditkan kebutuhan pokok lain panganlah kebutuhan manusia terpeting. Manusia masih mampu hidup tanpa sandang dan papan, tetapi tidak mampu hidup tanpa kebutuhan pangan. Dalam sejarah dunia Unisoviet runtuh salah satunya karena melupakan pertanian mereka.

Saya mencoba menggagas gerakan yang  menggugah minat untuk bergerak dalam bidang pertanian. Komunitas tersebut bernama Youth Agriclub. Mencoba mengenalkan dunia pertanian dengan sasaran anak muda. Kegiatan Youth agriclub berupa mengadakan pelatihan pembuatan kompos, kegiatan Urban farming, budidaya tanaman buah, gelar produk segar dan mengedukasi petani untuk memanfaatkan inovasi bidang pertanian.

Kampanye serupa dalam mengenalkan kegiatan bertani dan berkebun marak di jagad maya. Sebut saja gerakan Agritektur yang bisa ditengok @agritektur atau Petanidihital diakun @petanidihital. Namun bila dibandingkan dengan kampaye kegiatan dibidang lain, kampanye dibidang pertanian jumlahnya masih amat sedikit. Dengan dibentuknya YAC (Youth Agri Club) harapanya mampu bisa memberi warna pada kegiatan serupa.

Pemilihan media sosial sebagai awal pengkampanyean YAC dirasa mampu menularkan kesamaan ide pada pemuda. Kompas.com (19/02/2014) melansir data sebanyak 79,5 persen pemuda adalah pengguna internet aktif. Faktanya sebagian besar pemuda menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Dengan komposisi demikian saya yakin kampanye yang menyasar anak muda akan lebih efektif  lewat media ini. Media sosial memberikan kesempatan menyebarkan ide ke kalangan muda. Gerakan volunteering seperti Akademi Berbagi pada awalnya berkembang lewat media sosial juga.

Im3 dengan program share your dreams yang memberikan internet unlimited gratis saya rasa sangat  membantu dalam mengkapanyekan gerakan ini. Internet gratis dengan kuota unlimited lebih dari cukup untuk menyebar ide-ide yang ada. Keberlangsungan pertanian dan inovasi pertanian perlu sentuhan anak-anak muda. Dengan adanya gerakan ini tidak hanya mampu memajukan pertanian, namun dapat juga membantu mensukseskan kedaulatan pangan yang dicanangkan pemerintah akhir-akhir ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun