Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa asimilasi adalah langkah awal bagi anak untuk memahami sesuatu.
4.Hubungan Asimilasi dan Akomodasi
  Asimilasi tidak dapat dipisahkan dari akomodasi. Keduanya adalah dua sisi dari koin yang sama.
  Pada awalnya, anak menggunakan asimilasi untuk mencoba memahami hal baru dengan cara lama.
  Jika pengalaman tersebut tidak dapat sepenuhnya dipahami dengan cara lama, maka anak perlu akomodasi, yaitu mengubah skema atau menciptakan skema baru.
  Keseimbangan antara keduanya menciptakan keadaan seimbang dalam pemahaman. Proses inilah yang mendorong perkembangan intelektual dari satu tahap ke tahap berikutnya.
5.Relevansi Konsep Asimilasi dalam Pendidikan
  Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang konsep asimilasi sangat penting. Guru dan orang tua perlu memahami bahwa anak tidak langsung bisa menerima informasi baru begitu saja, melainkan akan mencoba menghubungkannya dengan apa yang sudah mereka ketahui.
6.Kritik terhadap Konsep Asimilasi
  Walaupun teori Piaget sangat berpengaruh, beberapa ahli mengkritisi konsep asimilasi karena dianggap terlalu menekankan pada kemampuan individu membangun pengetahuan sendiri. Dalam praktiknya, lingkungan sosial, budaya, dan peran orang dewasa (seperti guru dan orang tua) memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan kognitif anak.
  Namun demikian, konsep asimilasi tetap relevan karena memberikan gambaran jelas mengenai bagaimana pikiran anak bekerja ketika berhadapan dengan pengalaman baru.