Mohon tunggu...
Chindi Emiya Pepayoca
Chindi Emiya Pepayoca Mohon Tunggu... Mahasiswa - https://www.kompasiana.com/chindi86930

Educational Psychology and Guidance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Model dan Strategi Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus

7 April 2021   11:47 Diperbarui: 7 April 2021   12:02 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini tentu memiliki perbedaan anatara yang satu dengan yang lain. Dimana perbedaan tersebut cukup beragam, terkadang terdiri dari perbedaan suku, agama, ras, potensi, kecerdasan, minat, kemampuan dan lain sebagainya. Perbedaan tersebutlah yang menjadikan manusia yang satu dengan manusia lainnya beraneka ragam. 

Oleh karena itulah kita tidak dapat menjadikan hal tersebut menjadi hal yang perlu  untuk dibanding-bandingkan antara manusia satu dengan lainnya. Kita juga sebagai salah satu masyarakat yang berada pada sebuah lingkungan juga harus mampu memahami kekurangan dan keterbatasan dari orang lain bagi dari fisik maupun psikisnya, sebab dengan perbedaan tersebut tidak ada manusia yang sempuran di dunia ini.

Sama halnya dengan anak yang berkebutuhan khusus yang pada umumnya memiliki keterbatasan baik segi psikis maupun fisiknya. Secara umum anak berkebutuhan khusus sendiri adalah anak-anak yang mempunyai keterbatasan pada beberapa aspek seperti keterbatasan emosional, fisk, sosial, mental dan intelektualnya yang pada umumnya perkembangannya tidak sama dengan anak normal yang seusia dengannya secara umum. 

Sederhananya anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang berbeda dengan anak normal dimana dalam mendapatkan layanan pendidikan harus memerlukan layanan yang lebih spesifik (H. Sudarjo).

Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Seperti definisi yang telah dipaparkan, anak berkebutuhan khusus tentu memiliki perbedaan yang besar dengan anak normal pada umumnya. Tetapi pada dasarnya dalam memperoleh pendidikan, antara anak normal dengan anak bekebutuhan khusus harusnya memiliki kesetaraan yang sama, dimana anak berkebutuhan khusus juga dapat dan wajib mengenyam pendidikan. 

Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang termasuk juga anak berkebutuhan khusus. Pendidikan berguna untuk mengembangkan kemampuan atau pun potensi yang ia miliki di tengah keterbatasan atau kekurangannya. Sebagaimana yang dijelaskan pada UUD 1945 yang memiliki tujuan mencerdaskan bangsa. Dimana hal itu juga diperjelas pada UU Sidiknas Pasal 5.

Melaksanakan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus tentunya berbeda dengan melaksanakan pendidikan bagi anak normal pada umumnya. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dipaparkan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan anak normal sehingga dalam melaksanakan pendidikannya pun juga haruslah istimewa. 

Selain itu dalam melaksanakan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus apstinya akan memerlukan kesabaran yang sangat tinggi dan keterampilan yang lebih khusus agar dapat menjalankan tujuan dari pendidikan itu sendiri bagi anak berkebutuhan khusus secara baik dan efektif. Oleh sebab itu dalam melaksanakan pendidikan tersebut diperlukan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan anak berkebutuhan khusus. Strategi khusus yang dapat dilakukan yaitu melalui pendidikan inklusif.

Pendidikan inklusif adalah suatu layanan pendidikan yang menempatkan anak-anak bekebutuhan khusus agar dapat dilayani dengan anak-anak lainnya yang seusia dalam satu kelas yang sama degan didukung pemenuhan kebutuhan tiap anak secara khusus sehingga sumber belajar dapat memadai dengan anak berkebuthan khsusu itu sendiri (Shevin (O'niel, 1995). Diharapkan melalui pendidikan inklusif inilah potensi yag dimiliki oleh setiap anak berkebutuhan khusus dapat berkembang secara optimal dan berguna baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun