Mohon tunggu...
Ai Nurlaelasari
Ai Nurlaelasari Mohon Tunggu... -

kian hari kian indah penuh berkah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tak Ku Kenal Si Dia

9 Oktober 2018   12:07 Diperbarui: 9 Oktober 2018   12:16 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" Kalau gak ada yang ngertiin perasaan kamu coba kamu ngertiin perasaan orang lain. "

" Maksudnya kak? "

" Menurut kakak kamu itu terlalu fokus pada perasaan dan luka kamu sendiri, coba kamu inget perasaan orang lain gimana karna kamu"

Mendengar kata itu, ribuan kenangan terbayang di kepalaku. Kakakku benar selama ini aku sibuk mengeluh memikirkan cintaku yang terluka padahal Allah datangkan cinta yang lain untukku tapi dengan tak memikirkan perasaan mereka, aku lukai cinta mereka. Mereka salah apa hanya menyukaiku lantas aku takut dan tak suka pada mereka.

Aku sering mengeluhkan kenapa setiap aku mulai mencintai, sikapnya padaku tiba-tiba berubah. Aku tahu rasanya seperti itu sangat sakit. Tapi kulakukan pada mereka yang tak bersalah hanya karna berkata ingin denganku sikapku langsung tak seperti biasanya. Yah mungkin benar aku sangat banyak melukai orang lain. Tapi fokusku hanya pada lukaku. Aku merasa akulah yang selalu dilukai. Padahal tidak aku pun sering menjadi yang melukai. Pada akhirnya aku pun tersadar bahwa aku pun bersalah.

6

Diaku

Perihal dia, dari awal aku mulai merasakan cinta, dari hatiku terisi oleh seseorang yang kemudian berlalu, dari sebuah rasa yang datang dan pergi, dari gelisah sampai saat ini hatikudapat ketenangan, bahkan sampai detik ini aku merangkai kisah iniaku masih belum mengenal siapa diaku nanti. Tapi ada yakin dalam hati yang tertanam kuat, meskipun takku kenali si diaku tapi Allah lebih mengenalnya dan mengenalku. 

Allah yang akan sangat mengerti kapan aku akan diperkenalkan dengan diaku. Aku yakin telah Allah siapkan waktu yang indah untuk kisah terindahku. Aku yakin telah Allah siapkan calon imam yang baik untuk kehidupanku yang lebih baik. Walaupun entah siapa dia? Dimana dia? Aku tak tahu. Tapi dia ada, entah di ribuan mil jarak antara kita, atau mungkin saja hanya sejengkal jari jarak aku dengan dia. Perihal jodoh siapa yang tahu.

   Jodoh bagiku adalah masa depan, dan masa depan bagiku adalah misteri. Maka jalani saja setiap episode dalam kisah hidupmu. Berjalan menuju masa depan,  ungkap sedikit demi sedikit misteri itu. Perlahan kau temukan jawaban dan perlahan mulai kau kenali  siapa jodohmu nanti itu. Jodoh itu mungkin orang dekatmu, sahabatmu, musuhmu, orang yang baru kau kenal atau siapa pun. Kau takkan mampu menerkannya karna misteri itu penuh kejutan yang tak terduga.

Kini takku keluhkan lagi kerinduan akan diaku, cukup saja dua hati saling mendoakan, semesta meng-aminn-kan, dan Allah mempertemukan.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun