Sistem merespons peristiwa atau event secara asynchronous.
Cocok untuk aplikasi real-time seperti notifikasi dan streaming data.
Contoh: WhatsApp, Instagram, dan aplikasi IoT.
Contoh Nyata Penerapan Arsitektur Perangkat Lunak
E-commerce (Tokopedia, Shopee, Amazon) Menggunakan Microservices Architecture untuk menangani transaksi, rekomendasi produk, dan pengiriman secara terpisah.
Aplikasi Perbankan (BCA, Mandiri, BRI) Menggunakan Layered Architecture agar sistem transaksi dan UI berjalan aman dan terpisah.
Sistem Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter) Menggunakan Event-Driven Architecture untuk menangani notifikasi dan update secara real-time.
***
Arsitektur perangkat lunak bukan hanya konsep teknis, tetapi merupakan fondasi utama dalam pengembangan sistem yang sukses. Dengan memilih arsitektur yang tepat, pengembang dapat memastikan bahwa sistem mereka dapat berkembang, mudah dipelihara, aman, dan efisien.
Dalam dunia nyata, perusahaan besar seperti Netflix, Amazon, dan Gojek menggunakan arsitektur yang dirancang dengan baik untuk mendukung operasi mereka yang kompleks. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang arsitektur perangkat lunak sangat penting bagi siapa saja yang terlibat dalam pengembangan sistem modern.
Dengan arsitektur yang tepat, perangkat lunak tidak hanya menjadi lebih kuat dan tangguh, tetapi juga dapat terus berkembang untuk memenuhi tuntutan masa depan.