Memakai batik membawa kesenangan tersendiri. Saya lebih suka memakai baju batik asal Manggarai, yang di desain dengan indah. Ada kebanggaan tersendiri di saat memakai baju batik kebanggaan, apalagi pakai baju batik kebanggaan di daerah lain, di tanah rantau.
Selain menunjukkan asal juga untuk melepas rasa kerinduan akan kampung halaman. Desain baju batik Manggarai indah, dan menarik wisatawan untuk membelinya. Saya ketika memakai baju batik itu di acara-acara mahasiswa saya merasa bahwa betapa indahnya. Apalagi ketika pentas budaya dari seluruh budaya di Indonesia.
Saya akui saat memakai baju itu di daerah asal kita rindu, mungkin keliatannya atau perasaan saat memakainya biasa-biasa saja. Akan tetapi, di waktu memakai baju itu di daerah rantauan, saat saya sendiri memakainya, saya merasa bangga sekali.
Dari puluhan batik yang dipakai ratusan mahasiswa, saya sendiri yang memakai baji batik seperti yang saya pakai.
Kalian tahu apa yang terjadi ketika teman-teman melihat saya memakai baju batik yang lain dari mereka, saya menjadi viral diantara teman. Mereka mengatakan indah sekali bajunya, berapa harganya, desain dimana? Berbagai pertanyaan di tunjukkan kepadaku, seperti aku seorang terkenal saja.Â
adi, jangan malu tampil beda. Tampil beda itu unik, membawa kesan sendiri bagi kita, dan saya waktu itu. Orang melihat saya, pada akhirnya mereka juga yang mempromosikan baju yang saya pakai ke orang lain.
Singkat kata, tampil beda membawa keharuman tersendiri. Itu sebuah pengalaman saya ketika memakai baju batik kebanggaan.
Dari pengalaman ini saya ingin memperkenalkan pola pikir untuk anak muda seperti berikut: kalau anda malu, memakai baju batik budaya anda, dan mau memakai baju mini, katanya supaya keren cantik, ganteng. Cantik, ganteng bukan hanya dilihat dari pakaian yang mini, tapi pakaian seperti bau batik lebih keren.
Maksudnya sebelum memakai baju yang tren zaman, seperti pakaian mini dan posting di media. Adakala baiknya, kalau kita keseringan memakai baju batik dan posting di media. Ada nilai sopan santunnya.
