Mohon tunggu...
Brekmans Charles Mary
Brekmans Charles Mary Mohon Tunggu... Musisi - Profil Singkat Charles Mary

1. Mengambil Sarjana Politic Science in NUSA CENDANA University 2. Alumni Alvarez Paga 3. Alumni PCTA NASIONAL TAHUN 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narkoba Penjajah Moral Generasi Bangsa

23 Februari 2020   10:58 Diperbarui: 23 Februari 2020   17:05 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                        ( Finalis PCTA NTT 2018)

(Brekmans Charles Mary dan Maria Febriana Dwi Flora Lute Baso, Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik dan Sosiologi, FISIP - UNDANA)

Kemerdekaan Indonesia diperoleh melalui suatu perjuangan yang penuh dengan rintangan. Rakyat Indonesia berjuang bersama-sama walaupun sampai tetes darah penghabisan. 

Dari perjuangan tersebut golongan tua dan golongan muda ikut berperan aktif. Pemuda di seluruh Indonesia telah melibatkan diri dalam perjuangan dan pergerakan bangsanya ditandai dengan adanya sebuah sumpah yang diikrarkan pada tahun 1928, yaitu Sumpah Pemuda. 

Hal ini membuat kita melihat bahwa peran pemuda sangat menonjol dalam memperhatikan situasi bangsa dan tanah air di kala itu. Di zaman modern ini, peran dari para pemuda dalam melihat kondisi bangsa dan tanah air mulai memudar. Beda zaman, beda pula sikap dan perilakunya.

Pemuda sebagai tulang punggung dan generasi penerus bangsa semakin ditantang dengan perkembangan zaman yang instan, saat dimana pergaulan antarnegara semakin meluas. Pengaruh dari negara-negara barat sangat tinggi baik dari kebiasaan dalam berbusana terbuka sampai pada pengaruh narkoba yang sangat buruk.

Batas negara tidak menjadi sebuah penghalang karena semakin terbukanya semua akses. Akibat dari pergaulan ini akan mengalami suatu pertukaran nilai-nilai serta moral dari para pemuda baik secara positif maupun negatif. Apalagi negara-negara bagian barat yang sangat bebas dalam pergaulan. Narkoba adalah hal yang cenderung dianggap biasa di sana.

Kebiasaan seperti ini telah ditiru oleh pemuda Indonesia, apalagi dalam hal penggunaan narkoba yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dengan adanya survei yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menyebutkan terdapat 6,4 juta jiwa pengguna terakhir di tahun 2017 (sumber). 

Angka ini tentu meningkat dari angka sebelumnya yakni pada tahun 2015 sebanyak 5,2 juta (https://m.merdeka.co) dan pada tahun 2016 sebanyak 5,8 juta jiwa. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai pengguna terbesar di Asia. Dari jumlah ini 40% penggunanya adalah berasal dari pelajar dan mahasiswa. Ada yang penasaran lalu mencoba, ada yang sudah menggunakannya kemudian mengalami ketergantungan dan terdapat 1,2 juta orang yang masih merupakan pengguna awal.

Biasanya motivasi dari pemuda di Indonesia dalam mengonsumsi narkoba juga disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari orang tua, putus sekolah, tidak tersedianya lapangan pekerjaan, sehingga  pemuda mengalami suatu tekanan yang menyebabkan mereka putus asa dan lebih memilih jalan pintas pada barang haram itu. 

Adapun demikian, kenaikan angka ini bersumber dari jumlah permintaan dan terbukanya akses yang mempermudah peredaran narkoba seperti di daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, yakni provinsi Nusa Tenggara Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun