Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Lokasi Jadi Destinasi, Strategi Branding Desa Menjadi Desa Wisata

11 November 2022   21:25 Diperbarui: 11 November 2022   21:42 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu spot Desa Wisata Ramah Berkendara | Doc PT Adira Dinamika Multi Finance via Kompas.com

Memang ada perubahan positif dalam angka. Namun bisa dilihat masih cukup banyak Desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal yang belum terentaskan. Tidak sedikit Desa Berkembang yang masih harus berjuang agar bisa mencapai pintu gerbang Desa Maju, apalagi Desa Mandiri.

Di sisi lain, desa merupakan kampung halaman bagi para perantau, tak ubahnya "surga yang dirindukan" dengan segala potensinya.

Ilustrasi berbagai potensi desa | antaranews.com
Ilustrasi berbagai potensi desa | antaranews.com

Dalam konteks pembangunan nasional, peran desa sangat strategis. Pemasok hampir seluruh kebutuhan pangan nasional. Tempat dari mana sebagian besar tenaga kerja di kota berasal.

Selain sektor pertanian dan perkebunan, desa juga menjadi sumber pariwisata, baik yang berbasis alam maupun budaya.

Kontribusi sektor pariwisata bagi ekonomi nasional tidak bisa dipandang remeh. Menukil Kementerian PPN/Bappenas, sektor ini menyumbang 10 persen pada Produk Nasional Bruto (PNB).

Bila dikonversi, pariwisata menghasilkan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp130,5 triliun, membuka lapangan kerja bagi 11,9 juta orang, dan menyumbang devisa hingga USD 12,5 miliar.

Desa Wisata

Agar bisa berkembang optimal, maka setiap potensi desa harus dikelola dengan baik. Konsep desa wisata menjadi salah satu opsi.

Pengembangan desa wisata secara sederhana diartikan sebagai upaya menjadikan desa yang semula hanya menjadi sebuah lokasi menjadi destinasi pariwisata.

Kekayaan dan keragaman budaya dan alam dipadukan dan dikemas secara apik dengan dukungan fasilitas memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun