Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Nasib Yuta Watanabe Usai "Haji Endo" alias Hiroyuki Endo Pensiun

14 September 2021   21:57 Diperbarui: 14 September 2021   21:59 2380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo (kanan) dan Yuta Watanabe.(KOMPAS.COM/NUGYASA LAKSAMANA)

Pertama, peran penting Endo, dalam beberapa tahun terakhir sukses mendongkrak Yuta Watanabe hingga mampu bersaing di level atas dunia.

Hasil gemilang di panggung All England dalam dua edisi terakhir, 2020 dan 2021 adalah pencapaian besar mutakhir. Keduanya mencatat sejarah sebagai ganda putra pertama yang memberi Jepang gelar All England, sekaligus mempertahankannya.

Endo dan Yuta sebenarnya memiliki target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020. Bermain di kandang sendiri, keduanya tidak ingin mengecewakan pendukungnya. Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak perempat final.

Keduanya harus mengakui keunggulan Lee Yang/Wang Chi Lin. Kekalahan cukup mudah, straight set, 16-21, 19-21, sekaligus membuka jalan bagi pasangan Taiwan itu menuju tangga juara.

Endo lebih kecewa lagi. Ia kembali gagal di edisi Olimpiade kedua. Sebelumnya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, bersama Kenichi Hayakawa mereka gagal berbicara banyak.

Namun demikian, salah satu kemenangan penting mereka torehkan kala itu. Untuk pertama kali dalam sembilan pertemuan, mereka berhasil mengalahkan Mohammad Ahasan/Hendra Setiawan. Itu terjadi di penyisihan grup.

Kedua, setelah berpisah dari Endo, Yuta sudah mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman. Yuta tentu belajar banyak dari seniornya itu.

Pengalaman mereka adalah modal penting baginya di masa depan. Berbeda dengan sektor tunggal, bermain di nomor ganda mengandaikan kerja sama dan komunikasi padu di antara dua pemain.

Yuta dengan jam terbang dan prestasi yang semakin meningkat bisa mendongkrak pasangan muda yang akan berpatner dengannya. Ia akan berperan seperti Endo terhadapnya.

Jelas, ini sebuah tanggung jawab. Di usia yang masih muda, ia sudah harus berperan menjaga prestasi ganda putra dan ganda campuran Jepang.

Ketiga, berpisah dari Endo, tidak akan mempengaruhi penampilannya dengan Arisha. Keduanya sudah berpasangan sejak level junior. Medali perunggu di level itu hingga mencapai gelar All England 2018 sudah mengisi lemari prestasi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun