Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kisah Greysia Polii, Luka dan Duka Dibawa Berlari hingga Emas Olimpiade

3 Agustus 2021   04:49 Diperbarui: 28 Maret 2022   11:38 2974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu larut dalam tangis bahagia usai meraih emas Olimpiade Tokyo| Sumber: Yves Lacroix/Badminton Photo via badmintonindonesia.org

Greysia Polii menjadi contoh bagaimana berjuang tanpa kenal lelah. Mengejar impian tanpa pernah menyerah walau badai datang silih berganti.

Medali emas Olimpiade Tokyo yang baru saja diraih di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/2021) adalah puncak perjuangan pemain 33 tahun itu setelah dua kali gagal di event akbar itu. Kemenangan atas unggulan dua dari Tiongkok, 21-19 dan 21-15 adalah hasil kesabaran yang ditenun dengan tekun.

Mulai melanglang buana sebagai pemain profesional sejak 2005, berganti-ganti pasangan, baru bersama Apriyani Rahayu, mampu meraih medali Olimpiade. Perjuangan untuk berani “move on” dan menjadi lebih baik, walau sesungguhnya tenaga sudah mulai termakan usia.

Langkah Greys dan Apri hingga partai puncak tidak dilalui dengan mudah. Mereka harus jatuh bangun sejak babak penyisihan. Melewatkan pertandingan panjang nan melelahkan. Mengatasi tekanan demi tekanan, begitu juga bergumul dengan hasrat dan ekpektasi dari ratusan juta penggemarnya.

Pertandingan menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan di final Olimpiade Tokyo adalah kulminasi dari pemberian total Greysia di dunia bulu tangkis dan salah satu bukti bakti bagi Indonesia.

Dengan tanpa menyepelekan tandemnya yang 10 tahun lebih muda, medali yang diraih ini adalah bagian tak terpisahkan dari rekam jejak dan pergumulan Greys terhadap berbagai peristiwa yang pernah ia alami.

Rasa putus asa hebat pada 2012, cedera yang mendera, ditinggalkan pasangan terbaik di lapangan pertandingan, hingga ditinggal pergi orang tercinta yang sangat berarti dalam hidupnya, sempat membuatnya berpikir untuk pensiun dan menyerah.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu bersama medali emas Olimpiade Tokyo: badmintonindonesia.org
Greysia Polii/Apriyani Rahayu bersama medali emas Olimpiade Tokyo: badmintonindonesia.org

Diskualifikasi

Greys menjalani Olimpiade pertama pada 2012 bersama Meiliana Jauhari. Namun London saat itu berubah menjadi neraka bagi mereka. Keduanya didiskualifikasi bersama pasangan Tiongkok dan Korea Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun