Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menguak Peran Flandy Limpele, Eks Olimpian Indonesia di Balik Tumbangnya Minions di Tangan Ganda Malaysia

29 Juli 2021   12:11 Diperbarui: 29 Juli 2021   12:37 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya: olympics.bwfbadminton.com

"Komunikasi kami di lapangan memberi kami banyak kepercayaan diri. Kami mendiskusikan setiap poin, sisi mentalnya sangat jelas untuk memainkan setiap pukulan," sambung pemain 23 tahun itu.

Gideon mengakui performa mereka tak maksimal. Situasi ini menempatkan mereka dalam tekanan. Pasangan Malaysia itu mampu memaksimalkan situasi buruk Minions.

"Saya pikir hari ini kami berada di bawah tekanan dari awal pertandingan. Kami harus mengevaluasi. Kami hanya sedang tidak enak badan," aku Gideon.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya: olympics.bwfbadminton.com
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya: olympics.bwfbadminton.com

Tuah Flandy Limpele

Selain rakyat Malaysia, pihak lain yang ikut bergembira bersama Chia/Soh adalah Flandy Limpele. Ia setia menemani kedua pemuda itu. Ia memberi mereka arahan dan dukungan dari bangku pelatih.

Hasil ini tentu menyenangkan Flandy. Ia belum lama menyandang status kepala pelatih ganda putra Malaysia. Tugas yang diemban sejak Juni lalu mulai menunjukkan hasil baik. Melangkah ke semi final dengan merontokkan unggulan teratas adalah prestasi besar.

Sebelum menangani tim Malaysia, Flandy mengabdi di India. Menjadi pelatih timnas India sejak awal 2019 lalu membuatnya bisa melahirkan sejumlah pasangan ganda putra dengan penampilan yang semakin meroket.

Flandy memiliki banyak alasan berpaling ke Malaysia. Ada sejumlah faktor yang membuatnya tak menolak menerima tantangan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM). Selain lebih dekat dari tanah air, ia menilai antusiasme, atmosfer, hingga gaya bermain negara tetangga itu tak jauh berbeda dengan tanah kelahirannya.

Selain itu, ia melihat Chia/Soh berpotensi membuat kejutan. Ia pernah berkata demikian, "Saya tidak bisa jamin itu. Meski begitu, saya akan katakan bahwa Aaron dan Wooi Yik punya peluang memenangi medali. Yang bisa saya pastikan sekarang ini adalah melakukan apapun untuk menolong mereka semakin tampil bagus, karena saya adalah pelatih mereka."

Rekam jejak kepelatihan itu menjadi modal bagi Flandy untuk memikul tanggung jawab besar BAM untuk mengorbitkan Chia/Soh di lintasan Olimpiade Tokyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun