Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bukber Virtual, Lebih dari Sekadar Normal Baru

25 April 2021   22:04 Diperbarui: 15 April 2022   21:12 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi sebagian orang, kecemasan dan stres bisa mengganggu kesehatan mental. Apalagi bila orang tersebut memiliki riwayat gangguan kecemasan, depresi, serangan panik, atau gangguan obsesitf kompulsif.

Tidak sampai di situ. Ketidakpastian dalam jangka panjang bisa memicu gangguan stres pascatrauma (PTS). "Stres bisa menjadi sesuatu yang traumatis saat kita merasa tidak mampu mengatasinya," tandas profesor epidemiologi psikiatrik di Harvard TH Chan School of Public Health, Karestan Koenen, Ph.D

Bila stres tidak diatasi maka akan berdampak lanjut. Mulai dari urusan pekerjaan dan relasi sosial yang terganggu, hingga mempertaruhkan kesehatan seseorang. Dalam jangka pendek, bisa mengganggu sistem daya tahan tubuh hingga sistem pencernaan. Migrain, penyakit jantung, stroke, diabetes, depresi, hingga masalah tekanan darah tinggi di masa depan.

Apakah Anda salah satu yang mengalami kondisi di atas? Bagaimana Anda mengatasi dan menyelesaikannya?

Lebih dari normal baru

Fakta pandemi yang berdampak pada kondisi psikis di satu sisi dan kebutuhan untuk mengatasi tekanan tersebut di sisi berbeda, maka keberadaan bukber virtual terasa penting. Beberapa alasan bisa dikemukakan lebih jauh.

Pertama, setiap orang tentu ingin bertemu dengan lingkungan yang akrab dan menyenangkan. Silaturahmi, melepas kangen, berbagi pengalaman dengan dan mendapatkan hal serupa dari teman, hingga sekadar mendapatkan suasana gembira. 

Bila sebelumnya digelar secara "offline" maka kini bisa didapatkan secara "online." Walau pertemuan terjadi dalam rupa berbeda namun berinteraksi sudah menjadi sebuah kebutuhan yang lebih atau kurang bisa dicukupkan secara daring. Apalagi terjadi di momen khusus seperti bulan Ramadan.

Kedua, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., melansir klikdokter.com (15/5/2020), mengatakan bukber virtual bisa membantu menjaga kesehatan mental saat pandemi.

"Selama karantina ini kita sering sendirian, ya, dan jarang berinteraksi. Kalaupun berinteraksi, paling hanya dengan anggota keluarga dan rekan kantor, yang diomongin juga pekerjaan," ungkap sang psikolog.

"Kalau bukber, yang kita ajak berinteraksi kan bukan cuma teman kantor, tapi juga teman sekolah dan kuliah dulu. Kalian jadi bisa sharing  pengalaman menarik, ya, update kehidupanlah pokoknya," sambungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun