"Tempora mutantur, et nos mutamur in illis." Secara sederhana peribahasa Latin ini berarti "waktu berubah dan kita pun ikut berubah di dalamnya". Peribahasa ini setidaknya relevan untuk menggambarkan apa yang dilakukan Danamon saat ini.
Sejak berdiri pada 16 Juli, 61 tahun lalu, salah satu bank terkemuka di Indonesia ini terus melakukan perubahan. Perubahan demi perubahan itu tidak lain sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi dan tuntutan zaman.
Salah satu bentuk adaptasi yang tengah dilakukan Danamon adalah menyesuaikan layanan perbankan dengan tren zaman ini. Saat ini kita telah memasuki zaman digital sejak kemunculan jaringan internet yang mempermudah aktivitas komunikasi dan informasi.
Generasi yang hidup saat ini pun telah didominasi oleh Generasi Milenial atau Generasi Y yang telah terpapar oleh serba kemajuan. Generasi Z atau mereka yang lahir antara 1995 hingga 2014, apalagi. Mereka lahir di generasi internet sehingga segala keajaiban teknologi usai kehadiran internet sudah menjadi makanan sehari-hari.
Selasa, 26 September 2017 menjadi salah satu babak penting dalam sejarah perjalanan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Bertempat di salah satu kafe di bilangan Jakarta Selatan, Danamon meluncurkan corporate website baru dan kanal komunikasi baru.
Kehadiran www.danamon.co.id dan formasi akun sosial media resmi adalah penyesuaian Danamon terhadap perkembangan zaman.
"Bank harus mengikuti perubahan dan Danamon pun mengikuti perubahan itu. Saat ini Danamon memang belum menjadi yang terdepat dalam digital platform, tetapi Danamon akan terus bergerak ke arah sana," ungkap Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon.
Kehadiran generasi milenial dan perkembangan dunia digital yang berjalan cepat menuntut Danamon untuk ikut serta di dalamnya. "Danamon beradaptasi dengan generasi milenial saat ini. Memanfaatkan momentum untuk relevan dengan target audience," sambung pria berkaca mata itu.
Secara statistik momentum perkembangan yang perlu ditangkup Danamon setidaknya menyata dalam data yang dipaparkan Gervasius Samosir, Country Head Solidiance di awal prestentasi.
Menurut pimpinan dari perusahaan konsultan strategi pemasaran itu sekitar 50 persen penduduk Indonesia belum tersentuh akses perbankan. Sementara itu mayoritas, atau sekitar 60 persen perbankan masih terpusat di Pulau Jawa. Sebagian besar transaksi, sekitar 80 persen, masih dalam bentuk cash atau uang tunai.

Bila generasi "tempo doeloe" rela antri dan berjam-jam berada di bank menjadi sesuatu yang lumrah, tidak demikian dengan generasi mutakhir. Alih-alih bertandang ke bank, mereka lebih menuntut pelayanan melalui perangkat digital mulai dari membuka rekening, berinteraksi dengan "customer service" bahkan integrasi dengan lini sosial media lainnya.
Digital Journey Danamon
Perlahan tetapi pasti Danamon mulai beradaptasi dengan situasi dan tuntutan saat ini. Apa yang disebut dengan perjalanan digital atau "digital journey" telah dimulai. Langkah pertama diayunkan pada Oktober 2016. Mula-mula melakukan penyederhanaan akun-akun sosial media.
"Saat itu lebih dari 23 akun sosial media. Terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan customer saat ini. Kalau dulu mungkin ia. Sejak itu disederhanakan menjadi hanya 6 saja," beber Toni Darusman.
Pada bulan Desember di tahun yang sama, Danamon meluncurkan DCard Mobile. Aplikasi smartphone ini ditujukan untuk pemegang Kartu Kredit Danamon. Melalui aplikasi ini pengguna memperoleh  kemudahan untuk mengendalikan Kartu Kredit yang dimilikinya, kapan dan dimana saja
Perubahan terus dilanjutkan. Perubahan signifikan terjadi di tahun 2017. Dimulai dengan meluncurkan "One Persona" dan menyerdehanakan kembali akun medsos Danamon, dalam komunikasi One Danamon. Dalam fase ini, akun medsos resmi Danamon adalah Facebook Fanpage Bank Danamon, Twitter @Danamon, Instagram @myDanamon, LinkedIn Bank Danamon Indonesia dan akun Youtube Bank Danamon. Selain itu ada akun twitter @HelloDanamon sebagai layanan customer service 24 jam.

Website korporat Danamon benar-benar dibangun dengan dukungan infrastruktur mumpuni. Dalam rentang setahun website ini digarap dengan menggunakan sistem dan platform baru yakni SiteCore. Ini merupakan sistem manajemen konten ternama di industrI pengembangan website. Keamanannya pun lebih terjaga karena menggunakan protokol https, bukan lagi sekadar http.
Pada situs tersebut terdapat sejumlah keunggulan. Selain sistem navigasi yang lebih mudah, juga dilengkapi customer journey yang memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Di samping itu dilengkapi fitur-fitur mutakhir yang mudah diakses melalui telepon genggam. Tampilan antarmuka menarik, dilengkapi quick sticky menu hingga swap and scroll menu.
Untuk saat ini, Danamon meluncurkan Corporate Website dan persona Instagram baru untuk interaksi digital lebih cepat dan mudah bagi nasabah.
Perjalanan digital Danamon belum berhenti. Yang tersaji saat ini akan terus dilengkapi seiring berjalannya waktu. Seperti dikatakan Toni, ibarat perjalanan, Danamon akan terus bergerak maju. Akan ada fitur-fitur baru yang akan datang. "Ini adalah perjalanan. Tentu belum berakhir. Di kesempatan berikut akan perkenalkan masih banyak produk lagi."
Langkah yang dilakukan Danamon adalah bagian dari upaya untuk menjadikan nasabah tidak lagi sebagai sasaran atau target tetapi aktor utama. Sebagaimana moto yang diusung Danamon, saatnya nasabah pegang kendali.
"Esensinya nasabah yang pegang kendali, nasabah harus dibuat mudah. Bukan produk sentris, tetapi sesuai kebutuhan nasabah."
Dengan cara itu optimisme yang sedang dibangun Danamon bukan sekadar angan-angan. Tidak hanya menjadi bank terkemuka dalam pelayanan digital. Juga mengutip Toni Darusman, menjadi bank pilihan nasabah. People bank.
Yuk melipir ke websitebaru Danamon www.danamon.co.id dan nikmati segala kemudahan yang ditawarkan! Saatnya Anda pegang kendali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI