Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

E-mail untuk Ayah

8 Januari 2021   20:57 Diperbarui: 8 Januari 2021   21:04 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bagian akhir email-ku ini aku melampirkan beberapa foto. Foto anakmu ini yang semakin cantik dan berisi, foto dia, juga foto-foto kami menjelang persiapan pernikahan nanti. Ayah jangan kaget dengan tampangnya yang perlente itu, dengan rambut panjang dan kumis melingkarnya. Juga dengan tindik dan tato yang kuceritakan tadi.

Oh iya, dia juga baru sembuh dari sebuah penyakit mematikan ayah. Katanya sewaktu dua bulan yg lalu dia bertemu denganku, dia baru saja sembuh dari sakit HIV. Menurutnya Tuhan selalu baik dengannya. Penyakit mematikan itu tidak memberi dampak buruk baginya. Dia bisa sembuh begitu saja. Karena itu, kepulangannya seminggu yang lalu dari kota berzona merah tidak membuatnya risih dengan pandemi virus yang sedang merebak. Dia hanua merasa sedikit batuk sesak tanpa gejala lain yang berarti. Kalaupun dia saat ini telah suspect terkena virus corona, tentu itu bukanlah masalah besar. Bukankah sebenarnya China telah menemukan penawarnya? Hanya tinggal diproses saja.  Lalu aku,  sudah siap sedia dengan puluhan masker juga selalu rajin mencuci tangan. Jadi, dengan ceritaku yang panjang lebar ini, aku yakin ayah pasti akan sangat mengerti. Sehingga, ayah tidak perlu khawatir denganku, bukan?

 

Ayah...

Ini bukanlah surat perpisahan dariku. Ini adalah awal langkahku untuk menyempurnakan ibadah. Aku sangat mengharapkan restumu. Aku juga sudah menceritakan ini semua pada ibu. Dan ibu setuju. Sungguh aku tidak ingin melihat ayah bolak balik ke luar negeri lagi. Nanti setelah aku dan dia menikah. Jika ayah setuju, tinggalah bersama kami.

Ayah..

Hari ini usiaku tepat 20 tahun. Aku sudah lebih dari dewasa untuk bisa memutuskan mana perihal yang baik dan buruk. Aku sangat mengharapkan kedatangamu hari Minggu, tanggal 20 nanti di alamat yang sudah kutuliskan di bawah. Aku akan menikah siri di rumah perempuan itu. Rumah istri dari calon suamiku. Aku tidak peduli dengan urusan hukum bahkan kisahku ke depannya nanti atau bahkan bernasib seperti ibu sekalipun. Aku hanya mau hidup di saat ini dengan senang hati.

 

Salam manis,

Anakmu yang selalu cantik

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun