Mohon tunggu...
HANIF NURCHOLIS
HANIF NURCHOLIS Mohon Tunggu... Dosen dan Guru Besar FHISIP Universitas Terbuka

Saya memiliki pengalaman menulis buku SD,SMP, dan Perguruan Tinggi.Buku tentang Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah menjadi buku referensi utama untuk Jurusan Administrasi Negara ,Pemerintahan,dan Hukum. Buku Negara Bagian dan Pemerintahan Lokal (State and Local Government,2021). Teori dan Regulasi Otonomi Daerah 2025.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertandingan Presiden Vs Kapolri dalam Reformasi Polri

27 September 2025   18:59 Diperbarui: 27 September 2025   18:59 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan Presiden vs polri 

Ironi ini sudah jadi kemuakan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Inilah yang dituntut rakyat untuk direformasi.

Warisan BKR, Bukan Belanda

Kata orang, polisi Indonesia warisan polisi kolonial Belanda.
Salah. Polisi kita warisan zaman perang revolusi.
Awalnya di bawah BKR. Institusi yang mewadahi tentara, polisi, laskar dan rakyat melawan Belanda. Makanya polisi pegang senjata.

Lalu diteruskan jadi polisi bersenjata di era Soekarno. Menjadi bagian dari angkatan bersenjata.

Pertanyaan sederhana: polisi kok bersenjata?
Aneh kan?
Di negara normal, polisi itu sipil. Bukan institusi yang bersenjata sebagaimana tentara.

Senjatanya pena dan pasal-pasal hukum. Paling keras ya borgol.

Tapi di sini, polisi pegang senjata api.

Untuk apa?

Untuk menembak rakyat.
Untuk membunuh rakyat.
Untuk membunuh sesama polisi.
Untuk membunuh tentara pesaingnya.
Untuk melindungi cukong-cukong yang ngasih cuan.

Institusi Superbody

Di negara lain, polisi itu institusi administrasi negara sebagai bagian dari birokrasi sipil.
Maka ditaruh di bawah Kementerian Dalam Negeri.
Atau, di bawah Kementerian Hukum.
Jadi ada menteri sipil yang bertanggung jawab sehingga otoritasnya di bawah menteri yang sipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun