Mohon tunggu...
Dinar Chandra Puspita
Dinar Chandra Puspita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hi, I'm Dinar.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Dari Fenomena Sosial sampai Tren Fesyen, Beginilah Sejarah "Hobo"

27 Juni 2018   23:30 Diperbarui: 28 Juni 2018   20:10 3743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: borsatoscana.ru

Mungkin sebagian orang sering mengaitkan istilah hobo dengan nama jenis tas atau trend fashion. Tapi sebenarnya bagaimana sejarah perkembangan hobo itu sendiri?

Hobo dapat diartikan sebagai seorang pengembara atau vagabond. Secara etimologi, istilah hobo tidak diketahui secara pasti dari mana asal-muasalnya dan mulai berkembang luas di wilayah barat sekitar tahun 1890. 

Beberapa ahli etimologi berpendapat bahwa hobo merupakan singkatan dari istilah "homeward bound" (kalimat perintah yang berarti: "Pulanglah ke rumah!"), atau bisa juga singkatan dari "homeless boy" ataupun semacam kalimat seruan seperti "Ho Boy!", dan lain sebagainya.

Setelah Great Depression di tahun 1930an, jumlah hobo diketahui meningkat secara drastis. Karena di tempat asalnya mereka tidak memiliki pekerjaan dan prospek yang jelas, maka para hobo ini mengembara dari satu tempat ke tempat lain dan mencoba peruntungan dimana saja. Menjalani hidup sebagai hobo tentu saja tidak mudah. 

Selain tidak memiliki bekal memadai untuk memulai suatu usaha, mereka minim dukungan dari sanak keluarga, sering berhadapan dengan petugas keamanan & ketertib-an, serta rawan untuk disangka sebagai pelaku atau terseret tindak kriminal. Sehingga, reputasi hobo pada masa itu kurang begitu baik di kalangan masyarakat.

Kaum hobo inipun mengalami perkembangan dari masa ke masa. Mereka mulai mengadakan konvensi secara berkala, menggunakan berbagai simbol dan istilah khusus bagi sesama hobo, serta memunculkan kultur baru di dalam masyarakat. 

Istilah-istilah khusus hobo marak digunakan di sekitar tahun 1940an, dan banyak dari istilah tersebut yang telah melebur menjadi bahasa umum yang digunakan masyarakat sehari-hari. Sedangkan simbol-simbol hobo, yang biasanya ditulis dengan kapur atau batu arang, dapat ditemukan pada dinding atau papan di tempat-tempat umum. 

Simbol ini berfungsi sebagai penunjuk arah, informasi, peringatan, dan lain sebagainya. Mengingat kehidupan sebagai hobo yang serba tidak pasti, simbol ini juga sebagai pengingat para sesama hobo bahwa mereka tidak hidup sendiri.

Di tahun 1889, Tourist Union #63 membuat suatu kode etik yang berlaku untuk para hobo pada acara National Hobo Convention di St. Louis Missouri. 

Kode etik tersebut kurang lebih berisi mengenai bagaimana para hobo bersikap di dalam lingkungan bermasyarakat, menghargai alam, saling membantu sesamanya, serta berusaha sebisa mungkin menghidupi dirinya sendiri dan tidak menyusahkan orang lain.

Saat ini, referensi dan penggunaan istilah hobo sendiri sudah banyak digunakan dan menyebar melalui berbagai media, seperti buku, puisi, komik, lagu, film, dokumenter, tayangan televisi, maupun pertunjukan panggung.

Orang-orang yang berkecimpung di industri fashion melihat adanya peluang untuk menjadikan gaya berpakaian para hobo ini menjadi lebih berkelas dengan melakukan beberapa inovasi. 

Terinspirasi dari bentuk tas karung di kartun 'Hobos', maka terciptalah model tas baru, yaitu tas hobo. Tas hobo sendiri merupakan tas dengan ukuran besar dengan strap yang pendek, berbentuk bulan sabit lebar, dan umumnya terbuat dari bahan kulit. 

Tas hobo inipun telah mengalami beberapa modifikasi seperti penambahan beberapa ornamen, ukurannya mulai dibuat beragam, serta bahannya yang tidak melulu terbuat dari kulit. Tas hobo biasanya digunakan oleh kaum wanita untuk membuat penampilan semakin maksimal. 

Baik wanita penyuka gaya hobo ataupun bukan, dapat bergaya dengan tas ini, karena selain bentuknya yang unik, tas hobo dapat memuat berbagai keperluan wanita yang banyak.

Hingga saat ini, hobo telah berkembang menjadi sebuah trend fashion tersendiri. Trend ini banyak diadopsi oleh para hipster untuk dijadikan gaya berpakaian sehari-hari. 

Beberapa rumah fashion ternama bahkan pernah menjadikan hobo sebagai salah satu tema runways dari koleksi pakaian mereka. Kalau dulu hobo sering diidentikkan dengan para pengembara yang berdandanan kumal, berpakaian compang-camping, lusuh, serta berantakan, lain halnya dengan sekarang. 

Umumnya orang-orang yang bergaya homeless/hobo look ini tampil dengan memadukan loose-shirt, parka, jeans belel dengan bawahan sepatu boot atau moccasin. Sementara untuk riasan rambutnya tidak perlu repot, cukup bergaya messy hair atau dengan memakai beanie di kepala.

Tidak sedikit dari selebritas Hollywood yang menjadikan hobo look sebagai gaya andalan mereka sehari-hari. Beberapa seleb seperti Mary-Kate, Ashley Olsen, Sienna Miller, Johnny Depp, dan Robert Pattinson juga menggandrungi style tersebut. 

Tampil dengan gaya hobo membuat penampilan mereka terlihat grunge dan cool tanpa perlu usaha ekstra. Jadi, apakah kamu juga tertarik untuk berdandan a la hobo?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun