Mohon tunggu...
Chairunnisa Dan Friti Sinta
Chairunnisa Dan Friti Sinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Be Your Self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Kerja Berpengaruh Besar dalam Kesuksesan Netflix

22 Juni 2021   21:05 Diperbarui: 22 Juni 2021   21:09 4674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan pedoman bagi seluruh karyawan di dalam  berperilaku, sehingga seluruh karyawan perusahaan yang heterogen tersebut memiliki perilaku yang sama di dalam bekerja. 

Budaya organisasi juga berfungsi sebagai karakteristik yang membedakan perusahaannya dengan perusahaan lain. Budaya organisasi tentunya memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perilaku kerja karyawan di dalamnya dan juga bagi kelangsungan hidup organisasi/perusahaan. Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda-beda antara satu sama lain hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan visi, misi, tujuan, dan perbedaan nilai luhur dominan yang dianut.

Banyak perusahaan besar dunia yang sukses besar karena menerapkan budaya organisasi yang tepat salah satunya adalah perusahaan Netflix. Netflix merupakan jaringan televisi internet dunia dengan telah memiliki lebih dari 139 juta pelanggan diseluruh dunia. Netflix awalnya didirikan oleh Reed Hastings pada tahun 1998 dan berpusat di Los Gator, California, Amerika Serikat.

Budaya organisasi Netflix 

Budaya organisasi yang kuat akan memberikan stabilitas pada organisasi. Seperti halnya pada perusahaan Netflix yang memiliki budaya organisasi yang mana didalam perusahaan tersebut menerapkan nilai-nilai utama yang dijunjung tinggi yaitu "fleksibilitas, kejujuran dan keterbukaan" dengan kata lain, perusahaan mendorong karyawan untuk berfikir mandiri dan kreatif daripada hanya melakukan yang dianggap benar oleh atasan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Netflix menghapus aturan terkait pengeluaran (spending) dan perjalanan, kebebasan jam kerja, dan memberikan liburan tanpa batas (unlimeted vacation). 

Hal ini tentunya menjadi kebijakan yang sangat menarik bagi karyawan karena pada umumnya perusahaan hanya memberlakukan jatah cuti 14 hari dalam setahun, namun Netflix memperbolehkan karyawannya cuti kapanpun dan berapa lama pun. Netflix mengharapkan karyawan dapat berjuang untuk keunggulan dan bekerja sebagai tim untuk mencapai hasil terbaik yang mereka bisa. 

Adapun dampak dari kebijakan tersebut adalah meningkatnya produktivitas, kreativitas, membuat karyawan lebih inisiatif, tingginya tingkat kepuasan karyawan, tingkat kesejahteraan karyawan meningkat, meningkatkan kepercayaan serta rasa hormat karyawan terhadap perusahaan, jam kerja yang fleksibel dan optimal.

Dalam kepemimpinannya Hasting bersikap transparan, karena Hasting mendorong karyawan Netflix untuk mengekspresikan diri dan mengatakan dengan tepat apa yang sebenarnya karyawan pikirkan tetapi dengan niat yang positif. Kepercayaan yang ditujukan akan menghasilkan perasaan memiliki, komitmen serta tanggung jawab. 

Kesuksesan Netflix

Kesuksesan Netflix saat ini berawal dari hobi pendirinya yaitu Reed Hastings yang hobi menonton film dan merental DVD. Bisnis ini digagas karena Reed Hastings memiliki pengalaman sebagai pelanggan setia sewa DVD di blockbuster dan karena keterlambatannya dalam mengembalikan DVD tersebut menyebabkan ia harus didenda sebesar US$ 40 dari DVD yang ia pinjam. Berawal dari pengalaman tersebut mendorong Hastings untuk membuat bisnis yang menjual dan menyewakan DVD dengan sistem digital dan keanggotaan untuk menjadi pelanggan sehingga ini akan mempermudah pelanggan dalam penggunaannya.

Inovasi terhadap layanannya Netflix

Seiring dengan kesuksesan Netflix, ditandai dengan munculnya perusahaan kompetitor seperti HOOQ, Iflix, Viu dan masih banyak lagi. Namun terdapat perbedaan secara signifikan, yang tidak dimiliki oleh kompetitor Netflix. Selain menyediakan serial film, Netflix juga memproduksi film mereka sendiri. Hal ini merupakan branding utama terkait originalitas yang dimiliki serial-serial Netflix pada ceritanya. 

Tindakan tersebut juga diakui oleh Netflix bahwa, seluruh pemasukan perusahaan murni dari biaya berlangganan para pelanggannya. Sehingga menonton film tanpa Iklan dengan kualitas terbaik, serta pilihan serial original Netflix merupakan daya tarik tersendiri yang tidak dimiliki oleh kompetitornya. Serial seperti 13 Reason Why, Strangers Things, dan Black Mirror adalah contoh dari serial yang populer dan original dari Netflix.

Netflix mengutamakan kepuasan pelanggan

Netflix menyadari pentingnya feedback dari pelanggan untuk menjaga kualitas pelayanannya. Hal ini diikuti oleh banyaknya pengguna layanan Netflix di Indonesia, yang mencapai hingga 800 ribu pengguna di tahun 2020. Mempertimbangkan kualitas film, serta kepuasan layanan menonton tanpa gangguaan yang diberikan, maka tidak heran bagi Netflix dapat memiliki tempat bagi penggunanya di Indonesia. Dan di tengah pandemi Covid-19, pelanggan Netflix terus melonjak seiring berjalannya waktu.

Rahasia Netflix pada dasarnya terletak pada hal-hal berikut yakni memaksimalkan sebanyak mungkin bakat terbaik berkumpul dalam perusahaan, menciptakan budaya keterusterangan, dan memimpin berdasarkan konteks, bukan kontrol. Dan perusahaan mendorong karyawan untuk berfikir mandiri dan kreatif daripada hanya melakukan yang dianggap benar oleh atasan.

Dengan adanya budaya organisasi yang tepat seperti Netflix akan mendorong komitmen perusahaan dan meningkatkan konsistensi karyawan, loyalnya karyawan, serta memberikan manfaat bagi perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dari fondasi itulah Netflix telah menjelma menjadi salah satu perusahaan berbasis digital yang di kenal banyak orang saat ini. Dan bisa membuat perusahaan kompetitor lain mencontoh budaya organisasi seperti Netflix agar maju dan berkembang.

Special thanks to Dosen Program Studi Magister Ilmu Manajamen Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Elisabet Siahaan, S.E., M.Ec. atas bimbingan dan arahannya dalam penyempurnaan penulisan artikel ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun