Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Alam yang Tak Pernah Dusta

27 Agustus 2025   08:28 Diperbarui: 27 Agustus 2025   08:28 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam berbicara tanpa kata,
melalui desir angin yang jujur,
melalui gemericik air yang tulus,
melalui cahaya mentari yang tak pernah ingkar janji.

Ia tak pandai berdusta,
hujan turun saat awan sarat,
daun gugur saat tiba masanya,
matahari tenggelam saat waktunya pulang.

Gunung berdiri dengan kesetiaan,
samudera berdebur dalam keabadian,
semua taat pada hukum Sang Pencipta,
tanpa keluhan, tanpa pura-pura.

Andai manusia mau belajar,
bahwa kejujuran adalah bahasa semesta,
bahwa kesetiaan adalah hukum kehidupan,
maka tak akan ada luka yang saling menyalib jiwa.

Alam mengajarkan:
keindahan lahir dari ketulusan,
keseimbangan hadir dari kejujuran,
dan kebenaran akan selalu menang,
sebab alam tak pernah dusta.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun