Ia bukan lagi bayang di sudut senja,
bukan bisik yang takut menyapa dunia.
Ia adalah nyala dalam gulita,
langkah pasti menuju cahaya.
Tak lagi terkurung norma yang sempit,
tak lagi tunduk pada kata "jangan" yang menyempit.
Ia tahu haknya adalah suara,
dan pikirannya bukan sekadar hiasan semata.
Perempuan itu terbang,
bukan untuk lari, tapi mengejar mimpi.
Membangun makna, menulis sejarah,
bukan untuk dikenang, tapi untuk berdampak.
Ia bebas bukan berarti liar,
tapi tahu caranya menjadi benar.
Ia kuat bukan untuk menantang,
tapi agar tak mudah ditumbangkan.
Ia mencintai dirinya dengan utuh,
tanpa perlu izin dari siapa pun.
Ia berdiri dengan kepala tegak,
karena tahu: dirinya tak kurang satu pun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI