Mohon tunggu...
Cerita_Esa
Cerita_Esa Mohon Tunggu... Guru - Menulis dan membaca tidak membuatmu kaya sekejap, tapi yakini dapat membuat hidupmu beradap

@Cerita_esa karena setiap jengkal adalah langkah, dan setiap langkah memiliki sejarah, maka ceritakanlah selama itu memberi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tentang Aku dan Waktu Berjuang #1

25 Agustus 2021   13:17 Diperbarui: 6 September 2021   11:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

            Ah benar saja, hasil negosiasi saat tes wawancara benar-benar direkam dan dimanfaatkan oleh kepala sekolahku. Aku dihajar habis-habisan untuk mengeluarkan bakatku. Ya, benar saja dengan begitu adanya status guru outsourcing (guru dalam masa percobaan sebelum menjadi guru tetap yayasan) bisa sedikit menambah uang transport.

            Dua bulan aku di sana diamanahi untuk melatih lomba bercerita, ya aku harus benar-benar serius mempersiapkan. Bagaimana tidak, taruhannya adalah reputasi sekolah di mata kota. Alhamdulillah tahap pertama aku bisa membaw siswa putra menjadi juara 1 dan putri juara 2 tingkat kecamatan. Itu artinya kami diberi kesempatan untuk berjuang sampai kota. Tidak kusangka juga di tingkat kota aku yang guru baru kemarin harus bersaing dengan pakar-pakar pada bidangnya dalam lomba. Ah meskipun hanya terhenti menjadi juara harapan, setidaknya capaian awal karierku sudah lebih baik. Ya  ya ya aku paham pasti ada pihak sekolah yang kecewa.

            Aku bersyukur sekali awal tahunku mengajar diberi previlege biasa untuk mengembangkan diri. Bukan hanya itu saja, aku juga diberi kesempatan melatih lomba cipta syair, cipta pantun dan lomba siaga.

Huffffttt belum lagi aku dipercaya untuk menjadi guru les anak-anak khusus, menjadi bagian tim penyuksesan UN.  Jadi dalam sehari capaian terbanyak jam ngajarku adalah 10 jam pelajaran. Cukup sibuk bukan, dibandingkan dengan temanku yang waktu masuknya sama. Oh iya aku juga mengajar softskill untuk dua jenjang sekaligus.

Meskipun harus berangkat lepas subuh, namun aku tidak pernah telat sehari pun datang ke sekolah. Harus laju pula dengan bus antar kota. Itu sebabnya pula setiap ada momen tertentu aku mendapat penghargaan guru disiplin. Pernah juga disebut kepala sekolah dalam rapat besar untuk dijadikan motivasi. Ah ini bukan hal untuk meninggikan diri. Aku tahu berbagi cerita hal positif aku mengharap juga akan menjadi energi positif bagi  pembaca. Sering pula mendapat reward atas kedisiplinanku dalam mengumpulkan kisi-kisi atau soal tes. Hal ini bukan dengan semata-mata aku buat untuk mencari perhatian. Tapi cobalah bayangkan, kalua kamu hidup diantara lingkup yang positif, mendukung, dan dihargai, maka energi positif itu akan tumbuh dnegan sendirinya untuk melakukan hal terbaik.

Oh iya semester dua ini aku juga tambah sibuk. Di awal tahun sekolah ada acara besar salah satunya adalah pekan literasi, meskipun masih nggak karuan konsep awalku tapi Alhamdulillah sudah diberi kesempatan menjadi penanggungjawab. Aku benar-benar tidak habis pikir kalau aku diberi kesempatan yang begitu luar biasa untuk mengembangkan diri. Selang satu bulan, sekolahku juga mengikuti jambore tingkat provinsi. Syukurlah kesibukan masih diberikan kepadaku untuk menjadi pendamping anak-anak.

Terakhir amanah langsung yang diberikan oleh kepala sekolah yaitu mewakili sekolah satu dari lima guru untuk mengikuti pelatihan pembuatan modul tingkat JSIT se-Kedu. Aku tak henti-henti untuk bersyukur bisa belajar banyak hal.

Namun, bukan hanya itu. Lingkup pertemanan dengan sirkulasi yang teduh benar-benar merasa pada tempat yang tepat. Di mana guru juga difasilitasi untuk mengembangkan dan belajar tentang keiislamannya. Diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan ilmu.

“Bu besok tidak usah kuliah lagi. Yayasan kita sudah proses membangun SMA. Nanti Jenengan langsung saja mutasi ke sana.”

“Bu awal tahun ajaran ini diamanahi memegang koordinasi guru mapel “…..” kelas enam.”

Ya Allah aku tak henti-hentinya mengucap syukur atas segala nikmat ini. Merasa begitu cepat aku berproses. Benar-benar dikelilingi hal kebaikkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun