Mohon tunggu...
cepi hendriana
cepi hendriana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

berkarya terus meski keterbatasan masih di sekitar kehidupan kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duka Anak Kolong untuk Darah Bapakku di Seroja

10 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 10 Maret 2022   08:09 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah karya nyata penuh duka berakhir dengan jeritan meronta..

Anak kolong..,yup anak kolong..apa arti dari istilah anak kolong..

Apakah itu hanya sebuah sebutan buat anak2 dari TNI,khususnya pasukan AD,AL dan AU..kata lain dari putra putri anak tentara..,

Adakah kebanggan..? sementara kita tidak merasakan kepedihan mereka ketika bertugas..,kita tidak pernah merasakan ketegangan mereka antara hidup dan matinya..,kita tidak pernah tau kesedihannya ketika rekan2nya gugur ataupun hilang..kita tidak pernah pernah merasakan kecemasan meraka kpd keluarga yg di tinggalkan..mereka orang tua kita,sosok ayah yang mungkin sebagian dari kita telah kehilngan sosok dari ayah itu..,

Sementara kita sekarang hanya mendapatkan satu istilah atau sebutan”anak kolong”..dengan hanya sibuk dan berfikir untuk kelanjutan hidup kita sendiri..,bagaimana dengan tanggung jawab kita yang mungkin sampai hari ini apa yang seharusnya menjadi hak2 dari ayah2kita belum di penuhi oleh penguasa di negara tercinta ini..apa kita hanya cukup diam dan menunggu kabar baik dari penguasa tersebut..bahkan di saat bapak2 kita yang seharusnya bisa menikmati hari tua,mereka masih membagi tawa dan bahagianya dengan kita sebagai putra putrinya..,mereka masih memikirkan masa depan kita yang masih bergantung kepada nasib baik,bahkan mereka masih memikirkan apakah putra putrinya bisa bertahan hidup hanya untuk sekedar mendapatkan makan saja..mereka masih saja bertanya apakah putra putrinya sudah mendapatkan kelayakan untuk hidup..,bahkan mereka masih terus saja khawatir apakah putra putrinya sudah menemukan kebahagiaan..miris rasanya kita hanya memikirkan atau mementingkan kebutuhan kita sendiri..padahal mereka tidak berharap untuk kita beri baik itu hanya sekedar sekantong beras...

Tangisanku lebih terpukul hebat dengan lirik lagu titip rindu untuk ayah dari seniman sekaligus musisi ebit G ade..,lamunanku tergoncang dengan beberapa lirik lagu wake me up when september ends dari greenday..kesedihanku semakin terlihat jelas dengan lirik lagu my way dari frank sinatra..bapak..,mungkin aku adalah sebagian dari putramu yang saat ini belum bisa memberikan kebahagian dan belum mampu untuk meneruskan apa yang bapak harapakan..,

Suatu hari aku mengajak bapakku menemui kantor menped untuk mempertanyakan hak2 yang seharusnya bapakku dapatkan..,gilaaaaaa...,betapa sakitnya aku ketika salah satu staff menped mengatakan bahwa tunjangan2 untuk veteran seroja yg berangkat setelah tahun 1976 belum turun keputusannya dari pemerintah dan belum layak mendapatkan gelar veteran,hingga tunjangan2nya pun emang belum bisa di berikan..,hanya untuk yang berangkat tahun 1975 dan kembali tahun 1976 yang emang sudah di berikan hak2 nya...,di tambah lagi dengan pernyataan dari staf menped itu klo tantara yang berangkat ke tim2 pada tahun 1976 itu tidaklah bertempur,melainkan hanya bertahan/mempertahankan...paraaaaaah....!!!

Emosiku memuncak karena meihat wajah dan tatapan bapakku sangat kosong seperti menyimpan rasa kecewa antara mau marah dan sedih mendengar pernyataan itu..,ku maki staf itu”ANDA TAU ITU DARI MANA..,APAKAH ANDA TAU BAHWA REKAN BAPAKKU BANYAK YANG CACAT KARENA LUKA TEMBAK,APAKAH ANDA TAU SATU PLETON TEWAS DAN KOMANDAN REGU BAPAKKU TERRTEMBAK KEPALANYA DI SAAT LAGI MANDI,APAKAH ANDA TAU BAHWA DI HUTAN BELANTARA MEREKA SIAP BILA ADA MUSUH DI DEPAN MATA..,APAKAH ANDA TAHU SALAH SATU REKAN BAPAKKU TERTINGGAL DARI PASUKAN KARENA LUKA TEMBAK YANG PARAH...semakin aku maki tak terasa air mataku turun perlahan,padahal di mata teman2ku aku adalah seorang yang jauh dari kata cengeng..,lalu ku tanya bapakku yang percis duduk di sebelahku..”APA IYA BAPAK INI BOHONG,APA IYA CERITA DARI REKAN2 BAPAK DI PASUKAN 312 SUBANG JUGA BOHONG,APA IYA SEMUA REKAN2 BAPAK YANG BERANGKAT KE SEROJA TAHUN 1976 JUGA BOHONG...APA IYA BAPAK DAN REKAN2NYA SEMUA HANYA BERHARAP PENGHARGAAN MESKI SEKEDAR TUNJANGAN,BERAPA YANG BAPAK DAPATKAN..,BERAPA PAK !!!..,KENAPA BAPAK DIAM DI SAAT ADA ORANG YANG GAK TAU SECARA LANGSUNG APA YANG BAPAK ALAMI BISA DENGAN RINGANNYA BERKATA SEPERTI ITU..”..bapakku hanya berkata..”SUDAHLAH..KITA PULANG SAJA...”...dalam benakku semakin sakit rasanya melihat bapakku hanya terdiam lemas ketika staf itu mengatakan tidak ada pertempuran karena Cuma bertahan...,secara logika aja deh,apa iya yg namanya bertahan di suatu pertempran itu hanya duduk2 manis,ngelap2 senjata,ngopi2 sambil main2 kartu atau gitar...,secara otomis yang namanya bertahan atau mempertahankan pasti ada penyerangan..timbul tanda tanya yang acak2kan di benakku..,masa iya staf menped ini sekolah di jaman dinosaurus..,apa mungkin staf menped itu belum sarapan...,hmmm...ya sudahlah mungkin staf menped itu juga mengikuti prosedur dari pemerintah,lalu dengan langkah yang sangat berat aku menuruti apa yang bapakku minta untuk kita pulang saja...

Setelah itu aku berfikir lagi,apa layak sebutan atau istilah anak kolong itu aku banggakan,sementara bapakku masih terus berusaha agar hak2 veteran itu di rubah,seperti yang apa aku tulis di awal cerita...,apa aku harus tetap menyandang sebagai anak kolong karena bapakku pernah menjadi bagian dalam tubuh TNI..tapi aku akan terus berusaha memperjuangkan apa yang seharusnya menjadi hak2 vetran seroja 1976 dan 1999...meski apa yang dulu bapakku dan rekan2nya perjuangkan kini bukan bagian dari NKRI...

Perjalananku untuk memperjuangkan hak-hak bapakku dan rekan-rekannya masih terus ku perjuangkan,meski kenyataan pahit harus di rasakan oleh mereka yang telah berjuang di seroja bahwa timor-timor sudah bukan menjadi bagian dari indonesia lagi..namun pelajaran untuk kita khususnya putra putri tentara yang orang tuanya ikut berjuang di timor-timor,bahwa kadang kita banyak sekali membuang waktu dengan tidak sedikitpun berdialog atau bertanya kepada bapak kita semasa mereka mengalami peperangan di seroja dulu.

Sakit rasanya kalau melihat keadaan bapak saat ini yang sudah mulai termakan usia,badannya masih terus berusaha untuk tegap tanpa memperlihatkan sedikitpun rasa lelah,apa lagi dengan ekspresi wajahnya yang sudah mulai terlihat tua,kadang bapakku sering melamun dan kadang menangis tersedu,pasti dalam benaknya bapakku merindukan rekan-rekan seperjuangannya yang telah gugur baik di medan perang ataupun karena sudah termakan usia..ingin rasanya aku melihat kembali badab tegap itu,sosok yang tegas dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga dan lingkungan dimana kami tinggal,bapak selalu terlibat dalam kegiatan masyarakat,melatih anak-anak muda untuk mempelajari karate,karena emang bapak semasa di TNI dulu memiliki prestasi yang cukup di kenal dan memegang sabuk hitam termuda pada masanya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun