Studi Literatur: Alternatif Studi Tour dalam Pendidikan
Studi tour selama ini dianggap sebagai metode pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Namun, kendala biaya sering kali menjadi hambatan bagi banyak sekolah dan orang tua. Sebagai alternatif, studi literatur menawarkan pendekatan yang lebih ekonomis tanpa mengurangi esensi pembelajaran. Menurut  Dewey (1938) dalam Experience and Education, pengalaman memang menjadi bagian penting dalam pembelajaran, tetapi refleksi melalui literatur akademik juga memiliki nilai yang sama dalam membentuk pemahaman siswa. Â
Dalam Educational Psychology: Theory and Practice* yang ditulis oleh Slavin (2014) , metode pembelajaran berbasis literatur terbukti meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa lebih baik dibandingkan sekadar observasi langsung. Hal ini menunjukkan bahwa studi literatur bisa menjadi alat yang lebih efektif untuk memahami konsep secara mendalam. Â
Keunggulan Studi Literatur sebagai Alternatif
1. Menghemat Biaya Pendidikan – Studi literatur tidak memerlukan biaya perjalanan dan akomodasi, sehingga lebih inklusif bagi semua siswa (Pemerintah Indonesia, 2022 dalam Peraturan Penggunaan Dana BOS dalam Kegiatan Pendidikan). Â
2. Memungkinkan Analisis Mendalam – Siswa tidak hanya mengamati tetapi juga mengkritisi dan membandingkan berbagai teori serta sudut pandang akademik. Â
3. Memperluas Wawasan – Tidak terbatas pada satu tempat atau objek, siswa dapat mempelajari berbagai lokasi atau peristiwa melalui sumber tertulis. Â
4. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis – Studi literatur mendorong siswa untuk mengembangkan argumen berbasis bukti dan memperkuat pemahaman konseptual (Slavin, 2014). Â
Contoh Studi Literatur dari Negara LainÂ
Beberapa negara telah menerapkan studi literatur sebagai metode pembelajaran utama, terutama dalam kondisi di mana studi tour tidak memungkinkan: Â
Finlandia
 Sistem pendidikan Finlandia menekankan pembelajaran berbasis literatur dan penelitian mandiri. Siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai sumber akademik dan menyusun analisis mereka sendiri, yang meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Â
Jepang
Di Jepang, studi literatur digunakan dalam pendidikan sejarah dan budaya. Siswa sering diminta untuk membandingkan berbagai sumber sejarah dan menyusun laporan analitis tentang peristiwa masa lalu, tanpa harus mengunjungi lokasi sejarah secara langsung. Â
Amerika Serikat
Banyak universitas di AS menerapkan metode **literature-based learning**, di mana mahasiswa mengembangkan pemahaman mendalam tentang suatu topik melalui kajian pustaka sebelum melakukan eksperimen atau observasi langsung. Â