Selain itu hotel akan mendekorasi area-area instagramable melalui ide sang MarCom. Tidak saja banner 3D, corner coffee, latar lukisan 3D, juga termasuk area kamar, fitness centre, kitchen dengan kegiatan memasak didalamnya.
Untuk area tamu harus didekor seindah-indahnya; kamar, lobby, spa, kolam renang, restoran, sky loung, jenis makanan. Sejak marak dengan area instagramable, sudut-sudut hotel yang takpernah tersentuh banyak dijadikan obyek foto karena itu hotel selalu memperhatikan area yang luput dari penglihatan tamu sebelumnya
Biayanya tentu saja tidak sedikit. Namun itulah harga yang harus dibayar jika hotel ingin popular.
Sudut dapurpun dapat menjadi bahan postingan. Sang koki gemuk yang memasak diatas kuali besar dengan api menjilat besar. Kadang ia mengangkat kuali tinggi-tinggi, menjadikan atraksi menarik. Alhasil video ini mengundang ratusan likers dalam beberapa menit.
Kini semasa pandemi, hotel lebih fokus pada digital marketing termasuk media sosial. Instagram, media terpopular bagi dunia hospitality. Sejak 4 tahun lalu IG menjadi pilihan utama ketimbang Facebook dan Twitter. Linkedin sesekali saja untuk bahan promosi dan info terbarukan diantara sesama hotel.
Secara pribadi saya memang tidak fokus pada jumlah follower dan likers di IG. Tujuan saya hanya memposting foto kolega, klien sebagai kenangan dan pengingat.
Banyak postingan foto, video dari Instagram mengajak kita berekreasi. Menenangkan sejenak dengan melihat postingan sekaligus wisata. Saya pengikut akun-akun travel dan tempat wisata di luar negri. Mereka diantaranya @travelsfervor @explorerfervor @scenicfever @epic.travel, dan masih banyak lagi.
Akun-akun itu membuatku berfantasi tentang tempat-tempat indah di dunia. Mereka para professional yang memang fokus menampilkan konten cantik. Takheran jumlah likers ratusan ribu hanya dalam 7 hari.
Ada kisah singkat dari @epic.travel ini. Pada tahun 2016, ketika itu saya bergabung di satu hotel di Pontianak, penggarap @epic.travel ini berjumlah 3 orang warga Amerika, mengirimkan e-mail via website untuk pemesanan kamar.
Setelah beberapa kali korespondensi, ternyata diketahui tujuan mereka yaitu mengunjungi area hutan melalui rekaman foto, video drone. Dilanjutkan tempat-tempat orang utan, juga atraksi di kota itu yang membuat para penggemarnya takjub. Sangat professional.