Mari Tidak Pernah Bertemu Lagi

Diantara riuh dan berisik itu, senyap perlahan pulang

Berbisik lirih sebab tak pernah setara apalagi satu rasa.

Sementara malam duduk termangu

bersama derai ramai yang menari di bawah rambu jalan.

Andai sapa tak meminta waktu

Rasa mungkin tidak punya tempat untuk singgah

Andai kamu asing pada setiap aku

Ribuan memori tentang kita mustahil terunggah

Nyatanya, kamu hanyalah sama

Seperti sosok-sosok penasaran lain

Di banyaknya kemungkinan yang akan datang

Semoga tidak ada satupun kesempatan untuk setidaknya bersua muka

Sebab katanya, yang lalu biarlah tak punya eksistensi 

Yang lalu, biarlah tahu diri