Mohon tunggu...
Bola

Selamatkan Sepak Bola Kami

13 Desember 2018   19:05 Diperbarui: 13 Desember 2018   19:11 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari 34 provinsi. Kalau dibayangkan betapa luasnya Indonesia dan kita menempati peringkat ke-4 dalam jumlah penduduk terbanyak yang ada di dunia menurut dari Wikipedia. Beragam macam suku, budaya, bahasa yang ada di Negara tercinta kita yang menyebabkabkan beragamnya penduduk yang ada di Indonesia ini. 

Banyak sekali budaya di Indonesia yang kita cintai, seperti bahasa, makanan, sejarah, dll. Tapi diantara itu semua ada yang sangat kita cintai lagi atau bisa dibilang sudah sangat fanatik, yaitu adalah sepakbola.

Indonesia bisa dibilang negara yang sangat gila dengan bola dan bahkan orang-orang Indonesia rela tidak tidur, sekolah, kerja, atau bahkan bangun larut malam demi bisa menonton sepakbola. Tidak memandang apakah itu sepakbola dalam maupun luar negeri tetap saja akan ditonton. 

Di balik kefanatikan itu terdapat sisi kelam dimananya sangat menyedihkan sekali kondisi sepakbola di tanah air kita tercinta ini yang menyebabkan kita masyarakat Indonesia sangat menyayangi sekali kenapa kita sebagai Negara yang sangat cinta dengan sepakbola tetapi sepakbola di dalam negeri sendiri bisa sangat terpuruk.

Indonesia memiliki sebuah federasi sepakbola, yaitu PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia)  yang didirikan oleh Ir. Soeratin Sosrosoegondo pada tanggal 19 April 1930 dengan nawa awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. 

Sebagai organisasi olahraga yang lahir pada masa penjajahan Belanda, kelahiran PSSI ada kaitannya dengan upaya politik untuk menentang penjajahan. Apabila diteliti dan di analisa lebih lanjut pada saat-saat sebelum, selama, dan sesudah kelahirannya hingga 5 tahun pasca proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung maupun tidak, untuk menentang penjajahan dengan strategi menanam benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia yang ikut bergabung.

Tetapi pada nyatanya PSSI yang dibentuk demi untuk membangun sepakbola Indonesia menjadi lebih baik lagi agar bisa berkompetisi dengan Negara-negara lain di dunia sayangnya tidak dapat direalisasikan dikarenakan ada oknum-oknum di dalam maupun diluar yang menyebabkan buruknya citra PSSI di mata para pecinta sepakbola tanah air. 

Mulai dari bobroknya performa Tim Nasional Sepakbola Indonesia sampai isu pengaturan skor dan juga mafia yang terlibat dalam sepakbola Indonesia dan juga dibekukannya PSSI oleh FIFA diakibatkan PSSI tidak dapat mengontrol secara professional sepakbola Indonesia yang menyebabkan Indonesia tidak bisa ikut kompetisi di ajang Internasional (FIFA) maupun Asia (AFC). 

Lebih parahnya lagi adalah PSSI selalu telat membayar gaji dari Staff Kepelatihan Tim Nasional Indonesia padahal PSSI selalu memberikan denda kepada klub-klub Liga 1 yang melanggar Komisi Disiplin. Pertanyaannya adalah kenapa PSSI tidak gunakan uang hasil denda tersebut untuk membayar atau setidaknya menutupi kurangnya gaji dari Staff Kepelatihan? Padahal Pemerintah selalu memberikan dana yang cukup besar untuk PSSI agar bisa menggunakan dananya untuk kepentigan PSSI, tapi pertanyaannya adalah kenapa PSSI selalu kekurangan dana? Kemana sebenarnya uang-uang tersebut?

Indonesia itu banyak penduduknya yang cinta akan sepakbola, tapi kenapa Pemerintah susah sekali mencari beberapa orang yang cinta dan minat di bidang sepakbola? Mereka selalu mencari anggota yang tidak memiliki latar belakang yang suka di bidang sepakbola yang mengakibatkan bobroknya federasi sepakbola Indonesia. Seharusnya Pemerintah mencari seseorang yang sangat mengenal sepakbola Indonesia agar sepakbola kita bisa lebih maju dan bersaing dengan Negara-negara lain. Contoh dasarnya adalah tidak teraturnya jadwal liga yang bertabrakan dengan jadwal pertandingan Internasional. 

Pada saat Indonesia mengikuti ajang Piala AFF Suzuki Cup 2018 seluruh liga dari masing-masing Negara yang berpartisipasi sudah menyelesaikan liganya masing-masing kecuali Indonesia. Liga 1 masih berjalan yang menyisakan beberapa pertandingan pasa saat tim nasional Indonesia bertanding di AFF Suzuki Cup 2018 yang menyebabkan susahnya pemain mendapatkan izin dari klub-klub Liga 1 untuk ikut membela Tim Nasional Indonesia. Contoh lainnya adalah Ketua Umum PSSI yang merangkap jabatan sebagai Ketua Umum dan juga sebagai Gubernur yang menyebabkan terbelahnya fokus untuk menjalani jabatannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun