Mohon tunggu...
Cantika PutriSurya
Cantika PutriSurya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Cantika Putri Surya - 43225010068 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan.

16 Oktober 2025   23:52 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ajaran Marcus Aurelius, Conversio berasal dari kata Latin convertere yang berarti berbalik arah atau perubahan batin. Dalam konteks Stoikisme, Conversio adalah proses mengubah arah kesadaran dari luar menuju ke dalam diri sendiri.

Marcus Aurelius menjelaskan bahwa kebahagiaan sejati tidak ditentukan oleh peristiwa eksternal, melainkan oleh bagaimana seseorang menilai dan merespons hal tersebut. 

Ia menulis dalam Meditations: "If you are distressed by anything external, the pain is not due to the thing itself, but to your estimate of it; and this you have the power to revoke at any moment."
(Jika kamu terganggu oleh sesuatu dari luar, penderitaan itu bukan disebabkan oleh hal tersebut, melainkan oleh penilaianmu terhadapnya; dan kamu memiliki kekuasaan untuk mengubahnya kapan pun.)

Dengan demikian, Conversio menggambarkan pergeseran kesadaran dari luar ke dalam dari reaksi emosional menjadi pengendalian diri.
Seseorang yang menjalani Conversio belajar menerima realitas apa adanya, menahan diri dari kemarahan, dan mengubah cara berpikirnya agar tetap positif dan rasional.

Sebagai contoh, ketika seseorang dimaki oleh orang lain di jalan, reaksi awal mungkin marah atau tersinggung. Namun melalui Conversio, ia berhenti sejenak, menilai ulang situasi, dan menyadari bahwa ia tidak dapat mengendalikan tindakan orang lain, hanya pikirannya sendiri.
Dengan berpikir seperti Marcus Aurelius, orang tersebut memilih untuk tetap tenang, sehingga tidak dikuasai oleh emosi negatif.

Jadi, Metode Conversio merupakan bentuk latihan batin untuk mengubah reaksi emosional menjadi penerimaan rasional, yang pada akhirnya menuntun pada ketenangan dan kedewasaan berpikir.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Metode Askesis: Latihan dan Disiplin Diri

Dalam ajaran Stoik, Marcus Aurelius memperkenalkan konsep Askesis, yaitu latihan dan disiplin diri yang bertujuan melatih pikiran agar tetap tenang dan rasional dalam menghadapi segala situasi hidup.
Kata Askesis berasal dari bahasa Yunani sksis yang berarti "latihan" atau "disiplin diri."

Askesis bukan hanya latihan fisik, tetapi juga latihan mental untuk menguasai emosi dan menjaga keseimbangan batin. Melalui Askesis, seseorang belajar mengontrol pikiran, menahan reaksi emosional berlebihan, serta membedakan hal yang dapat dan tidak dapat dikendalikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun