Mohon tunggu...
Cantika PutriSurya
Cantika PutriSurya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Cantika Putri Surya - 43225010068 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan.

16 Oktober 2025   23:52 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inilah makna berpikir positif sejati menurut Ellis: rasionalitas adalah bentuk kebajikan modern, karena membuat manusia tetap tenang dan produktif dalam menghadapi tekanan hidup.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Pemikiran Ellis melanjutkan warisan para filsuf sebelumnya. Dari Stoa, ia mengambil konsep kendali batin; dari Nietzsche, keberanian menghadapi kenyataan; dan dari William James, keyakinan bahwa pikiran dapat menciptakan realitas.
Ellis menyatukan semua gagasan itu ke dalam psikologi modern dengan pendekatan ilmiah.
Ia membuktikan bahwa berpikir positif adalah kemampuan mengelola pikiran secara sadar, bukan menolak kenyataan.
Rasionalitas menjadi fondasi etika dan ketenangan batin, jembatan antara filsafat kuno dan psikologi kontemporer.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Perjalanan berpikir positif telah berkembang dari masa ke masa. Pada masa Stoikisme (Epictetus dan Marcus Aurelius), inti ajarannya adalah kemampuan mengendalikan batin dan menerima kenyataan apa adanya. Manusia diajak untuk fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, dan belajar tenang menghadapi hal-hal yang tidak bisa diubah.

Kemudian, dalam ajaran Friedrich Nietzsche, berpikir positif berubah menjadi sikap yang lebih aktif. Ia menekankan keberanian untuk mencintai kehidupan secara penuh, termasuk penderitaan di dalamnya. Hidup tidak perlu dilawan, tetapi dihadapi dengan semangat dan diterima sebagai sesuatu yang berharga.

Berlanjut pada pemikiran William James, berpikir positif tidak lagi hanya tentang menerima, melainkan juga menciptakan realitas melalui kekuatan keyakinan. Menurutnya, kepercayaan yang kuat dapat mengubah cara seseorang berpikir dan bertindak, hingga akhirnya memengaruhi hasil hidupnya.

Akhirnya, di tangan Albert Ellis, konsep berpikir positif menjadi lebih ilmiah dan konkret. Ia menjelaskan bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan berpikir rasional, mengganti pikiran yang keliru menjadi lebih logis agar emosi dan perilaku juga ikut berubah ke arah yang sehat.

Secara keseluruhan, evolusi berpikir positif menunjukkan pergeseran dari sekadar menerima hidup apa adanya, menuju keberanian untuk mencintai hidup, hingga kemampuan untuk membentuk kehidupan yang kita inginkan melalui pikiran yang sadar, logis, dan penuh keyakinan.


Kesimpulannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun