Inilah makna berpikir positif sejati menurut Ellis: rasionalitas adalah bentuk kebajikan modern, karena membuat manusia tetap tenang dan produktif dalam menghadapi tekanan hidup.
Pemikiran Ellis melanjutkan warisan para filsuf sebelumnya. Dari Stoa, ia mengambil konsep kendali batin; dari Nietzsche, keberanian menghadapi kenyataan; dan dari William James, keyakinan bahwa pikiran dapat menciptakan realitas.
Ellis menyatukan semua gagasan itu ke dalam psikologi modern dengan pendekatan ilmiah.
Ia membuktikan bahwa berpikir positif adalah kemampuan mengelola pikiran secara sadar, bukan menolak kenyataan.
Rasionalitas menjadi fondasi etika dan ketenangan batin, jembatan antara filsafat kuno dan psikologi kontemporer.
Perjalanan berpikir positif telah berkembang dari masa ke masa. Pada masa Stoikisme (Epictetus dan Marcus Aurelius), inti ajarannya adalah kemampuan mengendalikan batin dan menerima kenyataan apa adanya. Manusia diajak untuk fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, dan belajar tenang menghadapi hal-hal yang tidak bisa diubah.
Kemudian, dalam ajaran Friedrich Nietzsche, berpikir positif berubah menjadi sikap yang lebih aktif. Ia menekankan keberanian untuk mencintai kehidupan secara penuh, termasuk penderitaan di dalamnya. Hidup tidak perlu dilawan, tetapi dihadapi dengan semangat dan diterima sebagai sesuatu yang berharga.
Berlanjut pada pemikiran William James, berpikir positif tidak lagi hanya tentang menerima, melainkan juga menciptakan realitas melalui kekuatan keyakinan. Menurutnya, kepercayaan yang kuat dapat mengubah cara seseorang berpikir dan bertindak, hingga akhirnya memengaruhi hasil hidupnya.
Akhirnya, di tangan Albert Ellis, konsep berpikir positif menjadi lebih ilmiah dan konkret. Ia menjelaskan bahwa kebahagiaan dapat dicapai dengan berpikir rasional, mengganti pikiran yang keliru menjadi lebih logis agar emosi dan perilaku juga ikut berubah ke arah yang sehat.
Secara keseluruhan, evolusi berpikir positif menunjukkan pergeseran dari sekadar menerima hidup apa adanya, menuju keberanian untuk mencintai hidup, hingga kemampuan untuk membentuk kehidupan yang kita inginkan melalui pikiran yang sadar, logis, dan penuh keyakinan.
Kesimpulannya