Mohon tunggu...
Cantika PutriSurya
Cantika PutriSurya Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Cantika Putri Surya - 43225010068 - S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan.

16 Oktober 2025   23:52 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh:
Seseorang gagal wawancara kerja dan berpikir "hidup saya hancur."
Tapi dengan berpikir ala Ellis:

"Saya gagal hari ini, tapi itu tidak berarti saya gagal selamanya. Saya bisa belajar dan mencoba lagi."

Realitas luar tetap sama, tetapi realitas batin berubah, dan perubahan batin inilah yang menciptakan tindakan baru.
Ellis membuktikan bahwa pikiran rasional adalah bentuk berpikir positif paling sehat, karena membantu manusia menyesuaikan diri dengan kenyataan tanpa kehilangan semangat hidup.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Albert Ellis (1913--2007) adalah psikolog modern yang memperkenalkan teori Rational Emotive Behavior Therapy (REBT). Inti dari pemikirannya sederhana namun mendalam: pikiran menciptakan perasaan. Ia menjelaskan hal ini melalui model ABC Theory:

-A (Activating Event) adalah peristiwa yang terjadi,

-B (Belief) adalah keyakinan atau cara kita menafsirkan peristiwa itu,

-C (Consequence) adalah reaksi emosional dan perilaku yang muncul.

Menurut Ellis, manusia sering keliru karena mengira bahwa A langsung menyebabkan C. Padahal, yang menentukan perasaan dan tindakan kita bukan peristiwanya, tetapi keyakinan (B) yang kita tanamkan dalam pikiran.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Ellis menegaskan bahwa berpikir positif bukan berarti menipu diri dengan optimisme kosong, tetapi berpikir rasional dan sesuai realitas.
Pikiran rasional mampu menenangkan emosi, sementara pikiran irasional justru menimbulkan stres, marah, dan cemas.
Dengan melatih diri berpikir logis, manusia bisa mengubah emosinya dari negatif menjadi konstruktif, dari marah menjadi sabar, dari kecewa menjadi bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun