Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dear UMKM, Ini Rahasia Bank agar Mudah Kucurkan Kredit

6 Agustus 2021   09:41 Diperbarui: 9 Agustus 2021   18:47 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia tak akan pernah ada habisnya. Terutama perihal permodalan usaha. Khususnya kredit perbankan.

Sektor usaha yang paling tinggi jumlahnya itu, dalam konteks penyelamatan ekonomi nasional, UMKM selalu tampil sebagai "pahlawan."

Tetapi sayangnya, meski sering menjadi juru selamat ekonomi, namun pemerintah dan termasuk BUMN seakan kurang ikhlas membantu mereka.

Padahal UMKM sangat membutuhkan sentuhan lebih intens oleh pemerintah. ---Terutama kucuran modal usaha dari lembaga keuangan bank.---

Akibatnya UMKM harus bertarung sendiri untuk menyelesaikan berbagai persoalan, dan berusaha meningkatkan daya bisnisnya.

Ketangguhan UMKM memang tidak perlu diragukan lagi. Meski mereka bergerak dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Namun mampu bertahan dalam jangka panjang.

Nah, sahabat UMKM dan Kompasianer , tulisan kali ini saya ingin berbagi tentang tip agar mudah mendapatkan kredit dari bank untuk kebutuhan usaha.

Kelayakan Usaha

(Shridhar Gupta/Unsplash)
(Shridhar Gupta/Unsplash)

Syarat utama bank menyalurkan kredit ke sektor usaha produktif skala UMKM adalah usaha tersebut dinilai layak menurut pihak bank atau biasa disebut feasible.

Indikator kelayakan usaha, yakni usaha tersebut sudah berjalan kurang selama 2 tahun dan menghasilkan keuntungan. 

Kelayakan usaha juga bisa dlihat dari kapasitas manajemen dan pengelolaan yang baik. Selain itu, owner atau UMKM pemilik dikatakan layak bila memiliki pengetahuan bisnis yang baik terlebih pada bidang usaha yang ia jalankan tersebut.

Memiliki legalitas

(Scott Graham/Unsplash)
(Scott Graham/Unsplash)

Usaha yang umumnya dibiayai oleh bank adalah usaha formal. Tidak masalah usaha masih kecil namun memiliki izin.

Izin yang diperlukan biasanya seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), IUMK, SIUP, SITU, dan izin edar (PIRT, dan Sertifikat Halal).

Namun ini sesuai dengan karakter usaha masing-masing yang dijalankan atau bisa berbeda satu sama lain.

Pastikan pula bahwa usaha yang Anda jalan tersebut tidak melanggar hukum atau norma kebiasaan masyarakat.

Mempunyai Laporan Keuangan

(Kelly Sikkema/Unsplash)
(Kelly Sikkema/Unsplash)

Baik kredit investasi maupun kredit modal kerja yang dipilih, UMKM pemohon kredit harus dapat menunjukkan bahwa usahanya layak untuk dibiayai dengan memberikan laporan keuangan kepada bank.

aporan keuangan sangat penting artinya bagi perbankan untuk melakukan analisa kebutuhan kredit dan tingkat kemampuan membayar jika kredit disetujui.

Paling tidak UMKM dapat menyiapkan laporan keuangan seperti neraca (posisi keuangan), laporan laba/rugi, arus kas, laporan perubahan modal, dan data keuangan pendukung lainnya.

Biasanya pihak bank akan meminta laporan keuangan selama 2 tahun ke belakang.

Usaha Memiliki Prospek Kedepan

(Benjamin Child/Unsplash)
(Benjamin Child/Unsplash)

Perbankan sangat senang bila ada debitur yang memiliki usaha prospektif kedepan. Bank sangat mempertahankan hubungan jangka panjang

Bagi bank, dengan memiliki debitur dengan usahanya yang mampu berlangsung lama, maka potensi keuntungan yang diperoleh lebih besar.

Selain itu bank juga tidak perlu susah-susah mencari debitur baru terus menerus. Karena mendapatkan debitur yang bagus dalam jangka panjang membutuhkan biaya.

Memiliki Pasar yang Jelas

(Jordan Madrid/Unsplash)
(Jordan Madrid/Unsplash)

Perlu diketahui bahwa bisnis yang menguntungkan dalam jangka panjang adalah yang produknya sudah memiliki pasar yang jelas.

UMKM sangat penting untuk memperhatikan segmentasi pasar yang dituju, posisi pasar produknya saat ini, omset penjualan, market size, dan tingkat permintaan.

Calon debitur juga perlu menjelaskan ke bank bagaimana tingkat persaingan bisnis/produk nya di pasar.

Market information ini berguna bagi bank untuk melakukan analisa pasar usaha debitur. Apakah masih terbuka peluang untuk meningkatkan omset atau sudah jenuh di pasar/kalah bersaing.

Sekaligus mempengaruhi analis kredit bank tersebut untuk memutuskan proposal kredit yang Anda ajukan.

Tidak Tercatat dalam Daftar Hitam

(Mika Baumeister/Unsplash)
(Mika Baumeister/Unsplash)

Sebelum bank atau komite kredit di sebuah bank memutuskan proposal kredit diterima atau ditolak. Terlebih dahulu mereka mengecek riwayat kredit calon debitur melalui sistem informasi debitur (SID).

Fasilitas ini disediakan oleh Bank Indonesia dan sekarang di OJK pada sistem SLIK untuk memastikan bahwa calon debitur tidak memiliki riwayat buruk dalam dunia perkreditan.

Bank memeriksa kolektibilitas calon debitur agar terhindar dari kemacetan di masa akan datang.

Pastikan bahwa baik suami/istri/pemilik usaha lainnya tidak termasuk dalam daftar hitam riwayat kredit di bank karena ini bagian dari karakter debitur.

Menyerahkan Agunan

(Tim Evans/Unsplash)
(Tim Evans/Unsplash)

Meski jaminan untuk kelayakan usaha calon debitur adalah usahanya. Namun pihak bank tetap saja meminta jaminan tambahan atau yang sering disebut agunan.

Agunan ini bisa berbentuk aset apa saja, boleh tanah, gedung/rumah, kendaraan, pabrik, deposito, atau lainnya yang dapat dibuat perikatan.

Kerelaan Anda menyerahkan agunan ini menjadi nilai tersendiri bagi bank. Bagi mereka agunan dapat dinilai sebagai itikad baik debitur terhadap pengembalian pinjaman nantinya.

Biasanya bank akan meminta debitur menyediakan agunan 120% dari nilai pinjaman yang akan diberikan.

Miliki Rekening Simpanan di Bank

(Joshua Hoe/Unsplash)
(Joshua Hoe/Unsplash)

Membuka rekening atau memiliki tabungan di bank selama ini sering diabaikan oleh UMKM. Padahal dengan memiliki tabungan
/simpanan di bank akan semakin menambah kepercayaan bank kepada Anda.

Apalagi jika seluruh transaksi usaha Anda lakukan semua melalui rekening bank. Reputasi Anda di bank semakin bagus.

Oleh sebab aktif mengelola keuangan melalui sistim bank sangat penting untuk dilakukan oleh UMKM.

Melalui fasilitas itulah bank menjadi lebih kenal dengan Anda dan mendapatkan kepercayaan.

Jujur Memberikan Data

(Lukas Blazek/Unsplash)
(Lukas Blazek/Unsplash)

Kepercayaan dan kejujuran adalah dua hal yang sangat berhubungan erat. Kredit sendiri artinya adalah kepercayaan. Agar mendapatkan kepercayaan, maka diperlukan kejujuran.

Anda harus memberikan informasi dan data yang benar kepada pihak bank, baik data tentang keuangan maupun informasi lainnya.

Menyembunyikan data apalagi sampai berbohong, akibatnya permohonan Anda bisa ditolak (reject) oleh pihak bank.

Rencana Penggunaan Kredit

(Ibrahim Boran/Unsplash)
(Ibrahim Boran/Unsplash)

Dalam proposal kredit yang Anda ajukan harus dilampirkan sebuah rencana penggunaan pinjaman. Alokasinya untuk apa saja sesuai dengan kebutuhan. Jika kredit yang diajukan termasuk untuk investasi, maka rincikan hendak digunaka/membeli apa saja.

Begitu pula jika jenis kredit modal kerja yang dimohonkan, maka perlihatkan  rencana penggunaan anggaran untuk apa saja dan berapa volumnenya. Misalnya untuk beli bahan baku, bahan penolong, dan lain sebagainya.

Nah jika Anda sudah melakukan semua variabel variabel di atas semoga pihak bank akan mudah mencairkan kredit yang Anda ajukan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun