Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Tidak Pasti Kapan Akan Berakhir, Bijak Mengelola Emosi Diri Biar Tidak Depresi

29 Juli 2021   09:19 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pantai Lampuuk Aceh Besar (Dokpri)

Frustasi dan depresi muncul karena kita merasa sudah tidak memiliki kebermaknaan hidup itu tadi. Sebab itu kunci untuk mengatasi gejala depresi akibat pandemi ini adalah menemukan kembali makna hidup kita.

Hasil penelitian Utomo dan Melyuntari (2015) menemukan adanya benang merah hubungan yang signifikan antara kebermaknaan hidup dan kestabilan emosi dengan tingkat depresi individu.

Maka dari sekarang, fokuskan pikiran dan hati kita kepada rasa syukur sebagai salah satu nilai kebermaknaan hidup. Pandemi atau apapun peristiwa lain yang terjadi disekeliling kita harus kita maknai sebagai bentuk kasih sayang Tuhan bagi umat manusia.

Berpikir positif dan bersyukur adalah dua hal yang membahagiakan hati kita. Soal hati adalah soal emosi. Maka Nabi Muhammad Saw berkata, apabila hati seorang baik maka akan baiklah seluruhnya. Ini berarti perilaku, sikap, emosional, pola pikir, dan makna hidup seseorang sangat ditentukan oleh bagaimana hatinya.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun