Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Tidak Pasti Kapan Akan Berakhir, Bijak Mengelola Emosi Diri Biar Tidak Depresi

29 Juli 2021   09:19 Diperbarui: 29 Juli 2021   21:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pantai Lampuuk Aceh Besar (Dokpri)

Tekanan ini menjadi masalah bagi emosi seseorang. Sering ketika tekanan datang bertubi-tubi, maka daya tahan psikologi menjadi melemah. Akibatnya akan terganggu pada sistem emosional dan perilaku.

Kita harus menyadari apa yang sedang terjadi pada diri dan disekeliling kita. Orang perlu mengaktifkan Indra perasa yang paling sensitif untuk mendeteksi perubahan-perubahan secara hormonal dan dampaknya.

Sebab hanya dengan cara itu kita dapat mengenali situasi yang sedang dihadapi. Ketika sumber persoalan sudah mampu kita baca dan rekam dengan baik, maka langkah penanganan akan semakin mudah. Apalagi jika terdapat para ahli yang siap membantu memberikan solusi.

Mengelola emosi memang gampang-gampang susah, sebab ia erat kaitannya dengan kedewasaan, kematangan, dan sensitivitas seseorang. Masalahnya elemen tersebut berbeda pada setiap orang.

Oleh karena urusan emosi hanya bisa dikelola sendiri oleh orang tersebut. Sedangkan orang lain hanya bersifat stimulan atau pengaruh luar saja. Dan secara teori pengaruh luar sangat berdampak terhadap emosi di dalam diri seseorang.

Mengelola emosi membutuhkan sebuah seni. Ia memerlukan cara atau tips yang indah untuk menata perasaan dan cara berpikir yang menstimulasi kebahagiaan.

Namun begitu dalam menghadapi masalah-masalah yang begitu kompleks tersebut, ada sebagian individu yang berhasil mengatasinya, namun tidak sedikit pula yang mengalami kegagalan. Meskipun sudah menempuh berbagai cara.

Individu yang mengalami kegagalan ini akan mengalami kesulitan hidup bahkan dalam jangka panjang. Hal ini tidak mustahil akan menimbulkan kecemasan yang mempengaruhi emosi seseorang, yakni ketidakpastian emosi.

Sikap Terpenting

Tidak ada pola permanen untuk mengatasi ketidakstabilan emosi yang berujung kepada depresi seseorang. Kendati para ahli menganjurkan untuk melakukan ini dan itu, namun itu hanya hipotesis semata.

Bagi kita yang saat ini sedang berada pada situasi kecemasan, rasa takut berlebihan, mudah marah, sedih dalam jangka waktu lama, dan beberapa indikasi lainnya, maka segera berpikir ulang tentang penciptaan diri, dan itulah sikap terpenting.

Lihatlah mengapa kita diciptakan dan untuk apa kita hidup? Jika permasalahan ini dapat kita jawab dengan jujur maka kita akan menemukan bahwa kebermaknaan hidup merupakan sesuatu yang sangat penting dimiliki oleh setiap manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun