Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Akhir Ramadan? Akan Menentukan Puasamu

1 Juni 2019   00:28 Diperbarui: 1 Juni 2019   00:39 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Fauzi Saleh, Lc. MA. | riaukontras.com

Karena itu, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, di 10 hari terakhir Ramadhan ini Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh.

"Dari Aisyah RA, ia berkata, Rasulullah SAW ketika masuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan, mengencangkan kain bawahnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya (muttafaq 'alaih)."

Mengencangkan ikat pinggang adalah bahasa kiasan atau simbolik. Kata itu bermakna bahwa kita harus berusaha lebih keras lagi untuk menggapai lailatul qadar di akhir ramadhan.

Sehingga untuk menghidupkan malam-malam ramadhan kita mendirikan shalat tarawih, kemudian dilanjutkan dengan shalat tahajjud setelah terbangun pada sepertiga malam. Sebab shalat tengah malam itu berbeda rasanya dengan shalat isya atau tarawih di awal waktu.

Kemudian kita perbanyak membaca Al-Quran dengan cara tartil dan mentadabburinya. Tidak bisa kita beralasan tidak membaca Al-Quran karena sudah ada orang yang bertadarrus di masjid, itu hal yang berbeda. Maka membaca Al-Quran pada tengah malam setelah tahajjud harus kita lakukan dan itu sungguh sangat nikmat.

Itulah cara menghidupkan malam-malam ramadhan. Oleh karena itu kita tidak boleh lalai dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan ibadah. Misalnya yang ibu-ibu dilalaikan dengan kue dan baju lebaran. Bahkan mempengaruhi suaminya untuk tidak tarawih dan justru mengajaknya ke pasar. Jika seperti ini maka tidak mungkin mendapatkan lailatul qadar.

Tetapi harus sebaliknya, kita harus lebih dekat dengan masjid, rumah Allah sejatinya kita makmurkan. Termasuk mendekatkan anak-anak kita dengan masjid. Kita perlu perkenalkan rumah Allah kepada anak-anak kita.

Maka kita patut berbangga apabila malam-malam ini di masjid kita masih ramai dengan anak-anak. Ini patut kita pertahankan dan tingkatkan agar anak-anak tidak asing dengan masjid. Wallahua'alam. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun