Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

UAS "Dipecat" dari ASN dan Kekacauan Pemilu di Malaysia

14 April 2019   15:41 Diperbarui: 14 April 2019   15:48 4532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemlih yang membludak di TPS pemilu di Malaysia | Dokumentasi Kompas.com

Setelah sehari sebelumnya berita di tanah air diramaikan dengan isu tercoblosnya surat suara, dan ternyata hal itu bukan isapan jempol belaka. Kini pas tiba hari pencoblosan, pelaksanaan pemilu di Malaysia ternyata juga dilanda kekacauan.

Tidak beresnya pelaksanaan pemilu memang sudah diprediksi oleh banyak kalangan dan tokoh politik. Tokoh yang paling keras menyuarakan bahwa pemilu Indonesia 2019 bakal banyak masalah terutama potensi terjadinya kecurangan adalah Amien Rais.

Media online hari ini banyak menurunkan berita kekacauan pemilu di Malaysia. Berdasarkan laporan reporter CNN Indonesia TV yang berada di Kuala Lumpur, kekacauan terjadi karena hanya tiga Tempat pemungutan Suara (TPS) yang dibuka Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur.

Dikutip dari Antara, PPLN Kuala Lumpur awalnya membuka 225 TPS di sejumlah titik yang berada di Kuala Lumpur. Namun satu hari menjelang pemilihan, TPS hanya dibuka di tiga tempat.

Perubahan mendadak jumlah pembukaan TPS yang sangat kurang itu dibandingkan dengan jumlah pemilih membuat penumpukan pemilih di tiga titik tersebut. Lagi pula perubahan itu tidak disertai dengan alasan yang jelas.

Sekretaris Tim Kampanye Luar Negeri (TKLN) Joko Widodo Ma'ruf Amin di Malaysia, Dato' M Zainul Arifin mengatakan, informasi perubahan jumlah TPS terkesan mendadak.

Namun KPU sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan beralasan pembukaan TPS hanya diizinkan di kantor perwakilan RI. Nah pertanyaannya, mengapa tidak diizinkan pembukaan TPS di tempat-tempat lain yang mudah dijangkau atau diawasi oleh masyarakat Indonesia di Malaysia?

Sementara itu sejauh ini KPU (Komisi Pemilihan Umum) alokasi surat suara untuk Malaysia sebanyak 558.873 suara. Namun tidak dijelaskan berapa jumlah pemilih yang sudah masuk atau terdaftar dalam DPT di Malaysia.

Akibat dari kebijakan yang buruk tersebut, memangkas TPS hanya menjadi 3 TPS saja telah berdampak pada partisipasi pemilih. Banyak pemilih yang tidak dapat pergi ke TPS karena lokasi mereka yang jauh. Sehingga potensi terjadinya golput menjadi tinggi. Ini merugikan bangsa Indonesia.

Menurut salah seorang politisi pendukung salah satu capres mensinyalir akan terjadi gerakan golput yang besar di Malaysia karena juga berdampak kepada pemilih yang ada di negeri lain seperti, Penang, Perlis, Perak, Johor, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Sabah dan Serawak.

Dalam kaitan itu pihak KPU harus menjelaskan dan transparan kepada publik. Apalagi kemarin baru saja isu tercoblosnya surat suara masih belum selesai investigasinya. Jangan sampai masyarakat semakin tidak percaya kepada netralitas KPU dan Bawaslu dalam prosesi pemilihan umum Indonesia. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun