Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

New York Knicks, Kadang Tak Harus jadi yang Terbaik

13 Desember 2022   19:18 Diperbarui: 13 Desember 2022   21:26 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Billy Joel, Drew Barrymore, Alicia Keys, Olivia Wilde ... (beberapa selebriti yang ngefans Knicks) #comicbooks.com

Memainkan skema yang relatif sama, tembakan Sprewell dan Houston tidak mudah masuk lantaran harus berhadapkan dengan Duncan. Di sisi lain, akurasi Duncan di bawah jaring, terbantu lantaran pemain lawan sibuk menjaga Robinson yang juga berpostur tinggi.

Channel: all round NBA

Dengan kekalahan tersebut Knicks menjadi finalis dengan peringkat terendah sejauh ini. Di musim terakhirnya bersama Knicks di tahun berikutnya, Ewing sempat mengantarkan Knicks melaju ke semifinal, sayang langkahnya dihentikan tim Reggie Miller cs. Indiana Pacers.

Tanpa Ewing, mereka lebih sering hanya menjadi penggembira di putaran pertama atau bahkan tidak lolos play off sama sekali (bahkan sampai sekarang) meski diperkuat  pemain senior Penny Hardaway (legenda Orlando Magic era Shaq dan Chris Webber) serta Stephon Marbury yang tampil tangkas bersama New Jersey Nets.

Pensiunnya Ewing tampaknya berpengaruh pada permainan tim. Sebagai center mungil, Kurt Thomas yang selama bermain untuk Knicks lebih sering mengisi peran Ewing dari bangku cadangan, tampil kurang menggigit berduet  bemain dengan Marcus Camby.

Selepas era Ewing berakhir, Knicks yang biasanya cukup jitu memilih pemain lewat draft, tampaknya kesulitan memilih pemain, yang sesuai dengan sistem dan filosofi tim.

Sebuah alasan yang wajar lantaran mereka tidak memperoleh draft di urutan-urutan awal mengingat prestasi mereka yang cukup stabil. Terhitung sejak awal tahun 2000, Knicks dua kali mendapat kesempatan memilih pemain di urutan awal yaitu Nene (di urutan no. 7/2002 yang tampil lumayan bersama timnya Denver Nuggets).

Kali berikutnya, mereka berhasil mendatangkan forward di urutan no. 9, Michael Sweetney, pemain paling tambun di NBA, yang karirnya hanya berlangsung empat musim di NBA.

Ketika dilatih mantan pelatih Phoenix Suns, Mike D’antoni, yang dikenal dengan filosofi bermain cepat "seven seconds or less", di mana serangan sebisa mungkin harus diselesaikan kurang dari tujuh detik saat pertahanan tim lawan belum terbentuk sempurna, Knicks cukup jeli mendatangkan rookie bertipe penembak jitu seperti Trevor Ariza (2004), Channing Frye (2005), dan Dario Gallinari (2008),  atau David Lee, forward jangkung yang dikenal jago membuka ruang lewat umpan-umpan tajamnya.  Sayang, mereka tidak punya playmaker dengan karakter sekuat Steve Nash atau James Harden, untuk memberi umpan-umpan matang pada pemain-pemain kreatif ini. 

Chris Duhon (bermain untuk Knicks antara tahun 2008-2010), yang dikenal licin dan tangkas saat merangsek ke bawah jaring, kurang bisa memaksimalkan kemampuan para pemain-pemain muda ini lewat kombinasi umpan dan tusukan. 

Terlebih komposisi Knicks sekitar tahun 2010 sebenarnya sama sekali tidak buruk lantaran diperkuat Gallinari dan Wilson Chandler, kepingan awal generasi Denver Nuggets yang ada sekarang. Sayang, Knicks era tersebut tampaknya tidak sesabar era-era sebelumnya, yang meski belum membuahkan hasil, bersedia menunggu tim tersebut menyatu antara tiga sampai empat musim. Terlebih tempo permainan Knicks terbilang lambat untuk tim yang dilatih D’antoni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun