Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jadwal Menantang Los Angeles Lakers

8 Desember 2019   01:00 Diperbarui: 8 Desember 2019   10:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roster Lakers (youtube ball movement)

Terhitung mulai awal Desember, Lakers dianggap menghadapi jadwal yang lumayan berat. Mulai tanggal 1 desember hingga awal januari, dalam tiga sampai empat kali seminggu Lakers harus berhadapan dengan tim-tim dengan rekor kemenangan di atas 50%.

Tim yang rata-rata sudah meraih setidaknya 11 kemenangan dari 20-23 pertandingan yang sudah dijalani, yang bukan kebetulan, nangkring di posisi delapan besar klasemen sementara.

Sejauh ini Lakers baru sekali kalah di bulan Desember. Lakers kalah di kandang dari Dallas Mavericks yang sempat mereka kalahkan pada pertemuan  pertama. Kekalahan yang konon terjadi karena para pemain Mavs sigap bertarung mengambil bola rebound, terutama di quarter ketiga. 

Luka Doncic, Dwight Powell, dan Dorian Finley Smith yang memang tinggi berhasil mengambil bola rebound dari tembakan mereka yang luput (offensive rebound). Terlebih keponakan saya dik Doncic juga maen bagus terutama saat berperan sebagai pembagi bola atawa playmaker.

Dengan tubuh yang relatif tinggi, sekitar 206 cm, serta tembakan dan visi yang bagus, mau nggak mau pemain Lakers perlu melakukan penjagaan ekstra pada Doncic. Bahkan terkadang lebih dari satu pemain. 

Sudah menjadi rahasia umum, ketika satu pemain dijaga lebih dari satu orang, artinya satu pemain akan bebas dari kawalan. Di sanalah peran Justin Jackson. Lewat variasi pick and roll dengan Doncic, Jackson yang rerata hanya mengemas enam poin bisa menghasilkan 15 poin pada pertandingan kala itu. Begitu pula Dwight Powell, center tangkas yang juga jago tembak.

Channel MLG Highlight

Terlebih Lakers juga lagi demen-demennya nembak dari luar terhitung sejak pertengahan November, di mana ketika tembakan luput, peluang tim lawan mencetak angka lewat serangan balik makin besar.

Bukan rahasia umum jika kelebihan Lakers ada pada big man-nya. Tiga dari lima starter Lakers bertinggi minimal 206 cm (Lebron James), sementara Javale Mcgee dan dik Anthony Davis, setidaknya bertinggi 213 cm.

Kebetulan, Lebron dan Davis, meskipun bertubuh tinggi terhitung tangkas, lumayan jago tembak dan punya visi yang bagus. Artinya keduanya cocok jadi playmaker. Playmaker yang mau tidak tidak mau harus dijaga lebih dari satu pemain agar tidak mudah nyelonong ke bawah jaring. 

Sekali lagi, ketika Lebron atau Davis sudah dijaga lebih dari satu pemain, artinya ada satu pemain yang bebas tak terkawal.

Kebetulan, pemain yang nggak terkawal punya tembakan tiga angka lumayan sebut saja Danny Green atau Kentavious Cadwell Pope (KCP) atau Avery Bradley yang konon kudu menyepi karena cedera seenggaknya hingga tanggal 13 Desember.

Kalaupun ngga jago tembak, pemain yang bisa lepas dari kawalan kebetulan lincah seperti Javale Mcgee, atau nyaris nggak bisa terhentikan di bawah jaring seperti Dwight Howard.

Jadwal Lakers
Jadwal Lakers
Dwight Howard sendiri punya peran vital. Howard biasanya dimainkan di awal quarter kedua dan keempat, entah itu menggantikan atau berduet dengan Davis yang biasanya dimainkan full selama 12 menit di quarter ganjil dan baru dimainkan kembali di pertengahan quarter genap. 

Howard biasanya cenderung lebih produktif ketika Lakers banyak menyerang lewat bawah jaring, terutama karena fokus pemain lawan lebih tertuju pada Davis dan pemain yang diberi tugas menjaga Howard biasanya kalah bertenaga dari Howard. 

Permainan Howard relatif lebih maksimal karena hanya bermain kurang lebih 20 menit tiap satu pertandingan.

Tidak heran juga torehan angka Howard biasanya bagus terutama saat Lakers mencetak kurang dari sepuluh tembakan tiga angka per pertandingan, dan biasanya, meski nggak selalu, ketika Lakers memasukkan kurang dari sepuluh tembakan tiga angka, Lakers berhasil memaksa tim lawan mencetak kurang dari 100 poin per pertandingan.


Logikanya sederhana. Tembakan tiga angka biasanya lebih banyak dibikin lewat serangan balik terutama ketika tembakan tim kita luput atau diblok. Lakers, seperti musim sebelumnya, mencoba bermain dengan gaya yang lebih tradisional, di mana sebagian besar angka dicetak di bawah jaring.

Secara teori, tembakan maksud saya cocoran di dekat jaring punya peluang masuk lebih besar dibanding tembakan tiga angka (sekaligus meminimalasi peluang tim lawan melakukan serangan balik ketika berhasil mengambil bola rebound). Kebetulan Lakers punya banyak raksasa yang jago ngeblok tembakan sekaligus fasih memasukkan bola di bawah jaring terutama Davis, Howard, dan Mcgee. Tidak heran Lakers jadi tim dengan rata-rata blok terbanyak per pertandingan.

Mereka bisa konsisten mencetak blok karena pelatih Frank Vogel punya formula rotasi pemain yang bisa dibilang sudah paten. Sebisa mungkin Lakers memainkan dua raksasa di lapangan selama game berlangsung. Tidak heran waktu bermain para pemain Lakers terkesan mudah diprediksi terutama di tiga quarter pertama.

Davis diberi jatah bermain antara 10 sampai 12 menit di quarter ganjil. Sementara Lebron bermain 8-9 menit di quarter yang sama. Ketika rehat, posisi Lebron akan diisi Rajon Rondo jika fit. Rondo akan ditemani Troy Daniels atau KCP apabila Bradley sudah fit dan Alex Carruso. 

Defense Carruso dan Daniels lebih bagus dari Quinn Cook. Tidak heran keduanya dipasangkan dengan Rondo yang lebih ofensif.  Ketika Rondo cedera atau diistirahatkan, barulah Cook lebih diutamakan mendampingi Carruso dan KCP atau Bradley dari bangku cadangan karena Cook lebih ofensif ketimbang Daniels. 

Rondo, meskipun pernah dikenal sebagai salah satu defender terbaik NBA, sudah tidak seulet dulu saat bertahan. Tidak heran ketika Rondo bermain, ia perlu ditemani pemain dengan naluri bertahan yang bagus dari bangku cadangan. 


Dengan gaya bermain yang ulet dan visi yang bagus, waktu bermain Carruso belakangan sering kali lebih banyak dari Danny Green yang biasanya hanya bermain 24-30 menit per pertandingan bahkan bisa kurang. 

Kebetulan dengan visi lebih bagus dari Green,  Carruso turut meringankan peran Lebron dan Rondo sebagai playmaker sekaligus bisa membuka ruang tembak bagi Rondo yang dalam dua musim terakhir menjelma menjadi shooter paten yang memasukkan setidaknya 50% tembakan tiga angka musim ini.

Rondo akan bermain di sisa quarter pertama hingga pertengahan quarter kedua bersama Lebron. Lebron sendiri biasanya akan bermain lima sampai enam menit sejak awal quarter genap dan akan mengambil nafas sejenak  setidaknya selama dua sampai tiga menit sebelum bermain lagi.

Dengan waktu bermain yang jelas seperti itu Lebron dan Davis biasanya bermain antara 30-35 menit per pertandingan. Davis bahkan bisa bermain lebih singkat atau bahkan tidak bermain di quarter keempat apabila Lakers sudah unggul di atas 20 poin waktu quarter ketiga berakhir.

Box Score Lakers saat bertemu Nuggets
Box Score Lakers saat bertemu Nuggets
Lakers sendiri punya motivasi lebih untuk tampil bagus musim ini karena inilah saat terbaik bagi pemain senior seperti Lebron dan Rajon Rondo menambah koleksi cincin juara di usia sudah tidak lagi muda. Terlebih Lakers sudah enam musim tidak berpartisipasi di babak playoff (semoga aja sih Lakers nggak kehabisan "bensin" karena terlalu ngegas di awal).

Motivasi dan Skema yang jelas seperti itu bikin Lakers sejauh ini baru kalah tiga kali, yaitu saat melawan Clippers di pertandingan pertama, atau saat Pascal Siakam (Toronto Raptors)  berkali-kali lolos dari hadangan Kyle Kuzma.

Itu sekaligus membuka ruang tembak  bagi pemain favorit saya Fred Vanvleet meluncurkan tembakan dari jarak yang jauh pisan layaknya Damian Lillard dan Steph Curry. Satu kekalahan lagi didapat Lakers  dari umpan umpan matang atau tembakan jarak jauh Luka Doncic.

Melihat karakter tim-tim yang mengalahkan Lakers, terlihat Lakers biasanya kikuk ketika menghadapi tim-tim yang punya akurasi tembakan tiga angka di atas 40% per pertandingan. Bukan kebetulan beberapa tim yang mereka hadapi bulan ini punya karakter yang mirip.

Tim-tim yang punya kombinasi big man tangkas  dan jago tembak  serta playmaker yang juga jangkung yang jago tembak, tentu saja Minnesota Timberwolves. 

Tim yang meski kalah tiga kali pada tiga pertandingan terakhir punya Karl Anthony Town, big man dengan akurasi tembakan tiga angka 55% musim ini. 

Kalau belum cukup, mereka juga masih punya Robert Covington dan Andrew Wiggins yang punya postur tinggi dan hobi nembak dari luar. Terlebih Wiggins punya dribble lumayan. Dribble adalah salah satu kelebihan yang biasanya dimiliki playmaker andal.

Kalau belum cukup, selang sebelas hari kemudian, mereka akan menghadapi ujian sepadan, tim yang tadi pagi membuat unggulan juara musim ini, Los Angeles Clippers, sempat tertinggal 40 poin di quarter ketiga.

Kebetulan menurut Jaylen Rose, komentator yang juga mantan pemain Indiana Pacers, adik saya Giannis Antetokounmpo adalah pemain yang memiliki visi dan ketangkasan ala Lebron James serta postur layaknya Anthony Davis. Terlebih musim ini, Giannis makin sulit ditebak karena tembakan tiga angkanya makin akurat.

Channel: MLG Highlight

Dengan tambahan "senjata baru" praktis Giannis makin sulit dihentikan. Giannis bisa menyelesaikan sendiri peluang yang dicetaknya dengan menerobos ke bawah jaring, atau saat berakselerasi, Giannis bisa tiba-tiba mengoper bola ke arah para shooter paten. 

Kebetulan, mereka punya Brook Lopez (mantan pemain Lakers yang, seperti mantan pemain Lakers lain, punya motivasi ekstra untuk tampil total saat melawan Lakers), Khris Middleton, George Hill, dan pemain senior Wesley Matthews yang bisa menembak atau saling mengoper ke penembak jitu lain yang lebih bebas. 

Terlebih di bangku cadangan mereka masih punya Kyle Korver dan Pat Connaughton  yang punya akurasi tembakan jitu. Klo mereka nggak yakin tembakan tiga angka bisa efektif, Eric Bledsoe yang mungil dan lincah bisa nyempil dengan nyaman ke bawah jaring.

Kalau dua tim unggulan itu belum cukup menyulitkan, mereka juga akan bertemu, tim yang rutin mengalahkan Lakers setidaknya sekali dalam beberapa musim terakhir, Orlando Magic, lewat duo big man yang jago tembak, Nikola Vucevic dan Aaron Gordon. Terlebih Magic juga pernah diasuh pelatih Lakers, Frank Vogel, dua musim lalu.

Jangan lupakan juga potensi Miami Heat, yang meskipun bagus, nyaris tidak memberi perlawanan berarti di kandang Lakers pada pertemuan pertama, karena harus bertanding tepat sehari sebelum bertemu Lakers.

Klo belum cukup, Clippers bisa mengalahkan Lakers untuk kedua kali musim ini saat natal besok, baik dengan komposisi pemain yang ada saat ini atau dengan wajah baru mengingat mereka punya banyak pemain yang gaya bermainnya diminati banyak tim, sebut saja Patrick Patterson yang kembali ke permainan terbaik layaknya saat bermain untuk Toronto Raptors atau bahkan dua pemain kunci mereka Montrezl Harrell dan Lou Williams. 

Kebetulan Clippers dikenal sebagai tim yang jago mendapatkan pemain atau aset bagus yang mungkin nyaris sulit didapatkan tim lain, karena mereka rela mengorbankan aset terbaik demi mendapatkan hasil yang lebih baik. 

Kebetulan Harrell meski nyaris tidak terhentikan di bawah jaring, selalu kesulitan jika diapit lebih dari satu raksasa di bawah jaring layaknya tadi pagi. Kebetulan Jrue Holiday yang kontraknya masih tersisa tiga musim difavoritkan fans mengisi kekurangan Clippers di posisi playmaker.

sportac.com
sportac.com
Saya juga nggak terkejut kalau opa Jerry West memainkan buah caturnya untuk mendatangkan Steven Adams, big man Oklahoma City Thunder yang tinggi, kuat, kokoh dan bertenaga, 

Ia berpeluang pindah tim apabila jelang playoff, timnya kesulitan bersaing dengan tim delapan besar lain, meskipun mungkin pelatih Doc Rivers lebih suka tipe Marc Gasol atau Brooks Lopez yang jago tembak.

sportac.com
sportac.com
Terlepas dari potensi Clippers dan tim-tim lain yang bisa menyulitkan Lakers, buat saya, Timberwolves dan Miami Heat tetaplah punya motivasi ekstra. 

Wolves ingin merebut kembali posisi mereka di posisi delapan besar serta Miami Heat yang ingin membuktikan kualitasnya di kandang sendiri.  Saya juga nggak heran Lakers bisa kesulitan atau bahkan kalah menghadapi Bucks atau Timberwolves yang gaya bermainnya teruji menyulitkan Lakers.

Tanpa bermaksud mengecilkan peluang Atlanta Hawks, Denver Nuggets, atau Phoenix Suns yang amat sangat-sangat bisa menyulitkan atau bahkan  mengalahkan Lakers, ketiganya termasuk tim yang kesulitan menghadapi big man paten. 

Terlebih penampilan Suns belakangan sedikit menurun begitu center mereka, Aron Baynes, kerap absen karena cedera. Untung saja, saat menghadapi Lakers, Deandre Ayton sudah terbebas dari suspensi karena tidak lolos tes doping. Setidaknya, mereka jadi punya dua big man paten, terlebih kalau Baynes sudah pulih.

Nuggets di sisi lain, seperti juga musim-musim sebelumnya, juga selalu kesulitan menghadapi tim-tim yang mengandalkan para raksasa. Nuggets masih punya peluang tampil bagus andaikata Nikola Jokic kembali ke permainan terbaiknya.

Peluang tim-tim lain menghadapi Lakers makin terbuka karena tiap tim punya kesempatan menukar pemainnya dengan pemain tim lain mulai 15 desember ini, terutama pemain yang dikontrak awal musim ini. 

Kebetulan, musim ini, semua tim NBA nyaris belum aktif di bursa pertukaran pemain karena nyaris semua tim NBA punya komposisi yang lebih baru dibanding musim-musim sebelumnya.


Lakers di sisi lain, termasuk tim yang  baru sekali mengistirahatkan Anthony Davis meskipun Davis dinilai belum  sepenuhnya fit. Lebron bahkan belum pernah sekalipun absen, meskipun menit bermainnya tidak sebanyak musim-musim sebelumnya.

Jika melihat riwayat cedera pemain Lakers musim-musim sebelumnya, meskipun mereka punya rekor menang kalah yang mengesankan sejauh ini, jadwal Lakers di bulan desember dan pertengahan Januari bisa memberi gambaran bagaimana Lakers mengelola kebugaran para pemainnya yang rentan cedera seperti Rondo dan Bradley.

Bagaimana mereka memberi waktu istirahat yang cukup bagi Lebron dan Davis yang sudah menyatakan tidak berencana berisitirahat pada pertandingan-pertandingan tertentu seperti yang dilakukan Kawhi beberapa musim belakangan. 

Dengan mempertimbangkan kebugaran pemain senior, para fans Lakers, yang biasanya punya analisa yang lebih detail dan bahkan jelas lebih cepat dari situs seperti ESPN, karena selalu mengabarkan aksi Lakers nyaris per detik lewat jarinya.

Saat Lakers bertanding, para fans cenderung tidak seoptimis para analis  ketika diminta memprediksi rekor menang kalah Lakers, mereka rata-rata memprediksi Lakers hanya bisa meraih 55-60 kemenangan musim ini mengingat mereka belum sepenuhnya teruji bila bermain tanpa Lebron dan Davis pada satu pertandingan utuh. 

Clippers bahkan dinilai lebih potensial karena mereka baru dua kali kalah ketika Paul George dan Kawhi tidak bermain dan mereka masih bisa menang saat Kawhi rehat atau cedera selama Paul George tampil bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun