Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Persiapan Menjanjikan New Orleans Pelicans

16 November 2019   09:41 Diperbarui: 18 November 2019   17:21 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bola Basket | Sumber: unsplash.com/@markusspiske Markus Spiske

Sebagai tim muda, New Orleans Pelicans punya segalanya. Delapan draft pick sampai tahun 2024, sekelompok pemain muda yang usianya masih di bawah 25 tahun kayak saya dan beberapa pemain berpengalaman sebagai mentor.

Bekal yang wajar dimiliki tim-tim muda yang juga memang berencana membangun timnya dari awal seperti Memphis Grizzlies atau Oklahoma City Thunder musim ini. Bahkan, mereka punya lebih dari itu.

Nickeil, Zion, ma Jaxson (Photo: Brian Babineau/NBAE-Getty Images) Via hoopshabit.com
Nickeil, Zion, ma Jaxson (Photo: Brian Babineau/NBAE-Getty Images) Via hoopshabit.com
Awal musim, mereka memakai jasa Aaron Nelson beserta timnya. Nelson, beserta timnya adalah sosok yang membuat staf kesehatan mereka disegani lantaran bisa menjaga kebugaran Grant Hill, pemain veteran yang lebih dikenal karena riwayat cederanya, jadi pemain yang relatif bugar dipengujung karier.

Begitu juga Shaquille O'Neal yang bisa lebih bugar begitu diminta menurunkan berat badan oleh tim Nelson. Karena prestasi dan "metode nyelenehnya" staf kebugaran yang dipimpin Nelson dianggap staf kebugaran terbaik di NBA.

Itu belum seberapa. Pels, julukan Pelicans, juga memakai jasa asisten pelatih Houston Rockets yang sempat pensiun, Jeff Bzdelik untuk membenahi defense Pelicans. Bdzelik bukan nama sembarangan.

Komposisi Pemain Pelicans (rotoworld.com)
Komposisi Pemain Pelicans (rotoworld.com)
Beliaulah yang mengembalikan defense Rockets menjadi lebih kokoh sekembalinya beliau dari masa pensiun. Bahkan nama Bdzelik ikut dibawa-bawa ketika Rockets dihancurkan Miami Heat beberapa hari lalu.

Begitulah NBA, ketika tim bermain bagus, staf pelatih dan pemain mendapat puja-puji begitu rupa. Begitu kalah, manajemen dan mantan biasanya dibawa-bawa #eh.

Komposisi pemain muda yang dimiliki Pelicans bisa dibilang menarik. Pels mendapatkan jasa ponakan saya Zion Williamson, pemain yang nyaris tidak bisa dihentikan di bawah jaring. Prestasinya juga lumayan. Selama pramusim, sebelum cedera, dik Zion, membawa Pelicans selalu menang di semua game yang dimainkannya.

Channel MLG Highlight

Mereka juga punya Jaxson Hayes, center tangkas yang kemarin tampil nyaris tanpa cela ketika melawan Los Angeles Clippers di bawah jaring dengan mencetak setidanya sembilan angka, semua di babak kedua.

Sesama Pemain muda lain, Nickeil Alexander-Walker, sepupu pemain Oklahoma City Thunder Shai Gilgeous Alexander juga tampil lumayan, meski akurasi tembakan tiga angkanya belum semoncer selama Nickeil berkuliah dua musim di Virginia Tech, di atas 37%.

Akurasi tembakan tiga angka para pemain Pels musim ini (basketball-reference)
Akurasi tembakan tiga angka para pemain Pels musim ini (basketball-reference)
Pemain yang justru punya akurasi tembakan tiga angka bagus adalah dua alumni Lakers (di luar Josh Hart), dik Brandon Ingram dan Lonzo Ball, yang ajaibnya memiliki akurasi tembakan tiga angka di atas 36% musim ini.

Praktis, bersama JJ Redick, dan rookie tapi tua yang tampil bagus di game pembuka Pelicans, Nicolo Melli, trio alumni Lakers jadi pemain yang memiliki akurasi tembakan tiga angka terbaik di Pelicans.

Bahkan akurasinya jauh lebih baik dibanding Jrue Holiday musim ini, pemain yang biasanya jadi tumpuan mencetak tembakan tiga angka musim lalu. Tidak heran, Pels jadi tim dengan tembakan tiga angka terbanyak ketiga musim ini, di bawah tim yang sejak musim lalu dikenal sebagai tim-tim raja tiga angka, Milwaukee Bucks dan Houston Rockets yang detik ini bermain ketat melawan Indiana Pacers.

Meski akurasinya hanya 29% musim ini. Tumben, kemarin tembakan Jrue serasa menemukan kembali ketajamannya. Setidaknya 14 poin dicetaknya di dua quarter awal, dan sempat membawa Pels unggul sekitar 11 poin melawan Clippers yang kelelahan dan tidak diperkuat Kawhi Leonard dan Patrick Beverley yang sengaja diistirahatkan tim pelatih.

Channel: Freedawkins

Paul George yang baru pertama dimainkan musim ini tampil bagus. Dalam 24 menit George mencetak 33 poin. Rodney McGruder yang biasanya mencetak paling-paling lima poin per petandingan bahkan kurang, tampil bagus dengan mencetak 20 poin, lima di antaranya dari tembakan tiga angka.

Sayang tembakan satu tembakan bebas McGruder sempat luput ketika Clippers hanya ketinggalan lima poin di menit-menit akhir pertandingan kemarin.

Dengan kekalahan ini, praktis Clippers masih belum menang ketika Kawhi sengaja diistirahatkan. Hasil yang terbilang wajar karena meskipun dikenal sebagai tim dengan komposisi pemain paling dalam musim ini, kecuali posisi center, Kawhi bermain bagi Clippers yang ada di wilayah barat, yang dikenal punya tim yang kualitasnya tidak terlalu berbeda jauh satu sama lain, termasuk Pelicans, yang dengan kemenangan ini baru meraih kemenangan ketiga.

Kemenangan yang boleh jadi tidak semuanya mengesankan karena mereka baru bisa dibilang menang dari Charlotte Hornets, tim yang diunggulkan berada di papan bawah wilayah timur.

Menariknya lagi, meskipun punya opa Bdzelik di belakang kemudi, Pels jadi tim paling banyak kemasukan di NBA musim ini, meskipun mereka punya Derrick Favors, Brandon Ingram, Lonzo Ball, Josh Hart, atau bahkan Jrue Holiday yang dikenal sempat bikin Damian Lillard mati kutu pada playoff terakhir Blazers. Intinya Pels punya bekal komposisi yang bagus untuk menjadi tim dengan pertahanan yang solid musim ini, mengingat mereka juga masih punya Hayes dan (kelak) Zion.

Offense Pelicans kemarin memang bagus, Favors dan Hayes berkali-kali memenangi duel dengan Ivica Zubac, mantan pemain Lakers, yang tumben dimainkan dari bangku cadangan. Tembakan Holiday di quarter keempat juga banyak yang masuk terutama di menit-menit terakhir. Jrue banyak dibantu produktivitas Frank Jackson yang dalam beberapa game ini selalu tampil bagus dari bangku cadangan.

Entah alumni pemain Lakers memang dianggap kurang bagus atau bermain di tim dengan komposisi yang kurang meyakinkan karena dari sekitar sebelas alumni rookie Lakers, hanya Zubac yang ada di papan atas musim ini.

Julius Randle (New York Knicks), Svi Mykhailluk (Detroit Pistons), Brandon Ingram, Lonzo Ball, dan Josh Hart (New Orleans Pelicans), Isaac Bonga, Mo Wagner, dan Thomas Bryant (Washington Wizard), Larry Nance dan Jordan Clarkson, D'angello Russell (Golden State Warriors) musim ini membela tim yang kesemuanya berada di luar posisi sepuluh besar di wilayahnya masing-masing.

Menariknya, meski lebih sering membawa tim-timnya kalah, alumni pemain Lakers rata-rata tampil menonjol secara statistik di lapangan. Tidak heran, beberapa fans Lakers punya komentar menggelitik soal penampilan Pelicans. Pelicans memang punya agenda sendiri kenapa tampil menyerang dan agak mengabaikan pertahanan. 

Satu sisi mereka ingin mematangkan pemain muda, namun di sisi lain, pemain seperti Brandon Ingram sengaja tampil bagus karena kontraknya musim ini akan berakhir. Jadi, seperti Julius Randle dan D'angello Russell musim lalu, Ingram termotivasi bermain bagus untuk menarik tim peminat musim depan.

Kalau fakta barusan masih kurang, bahkan kemenangan Pelicans kemarin sama sekali tidak melibatkan para alumni Lakers yang kebetulan tengah cedera. Cedera juga jadi masalah klasik alumni Lakers yang rata-rata petarung ini. Kemarin Larry Nance (Cleveland Cavaliers) harus cedera tangan (lagi).

Melihat riwayat cedera para pemain, menarik ditunggu bagaimana solusi Aaron Nelson menjaga kebugaran para pemain Pels yang per hari ini tercatat delapan pemain harus masuk ruang perawatan karena cedera.

Pels memang tampil layaknya tim-tim yang mayoritas diisi pemain baru. Tetapi masa depan mereka bisa amat cerah karena memiliki bekal yang cukup berupa serencengan draft dan sekumpulan pemain muda bagus. Mungkin ada beberapa hal yang masih kurang dalam diri Pels musim ini. 

Mereka belum tampak memiliki (duet) pemain yang kelak bisa dijadikan pondasi tim layaknya Dallas Mavericks yang tahun kemarin langsung mendapatkannya dalam diri Luca Doncic (dan diikuti dengan datangnya Kristaps Porzingis musim ini), Boston Celtics dalam diri Jayson Tatum dan Jaylen Brown, Philadelphia 76ers dalam diri Ben Simmons dan Joel Embiid, atau Atlanta Hawks dengan John Collins dan Trae Young.

Meskipun duet tersebut mungkin tidak selamanya dipertahankan, setidaknya manajemen lebih punya visi yang jelas apabila mereka mengirimkan pemain andalan mereka ke tim lain, seperti yang dulu sempat dilakukan Indiana Pacers dengan Danny Granger atau Golden State Warriors dengan Monta Ellis-nya.

Dik Zion memang terasa menjanjikan. Kalaupun nantinya raihan angkanya sesuai harapan, mereka masih butuh setidaknya wing defender atau guard yang aktif mencetak angka. Mungkin dari Lamelo Ball atau Anthony Edward musim depan.

Meskipun prosesnya tersebut baru teruji empat sampai lima musim ke depan, mengingat Phoenix Suns dan Philadelphia 76ers pun butuh empat sampai lima tahun sebelum sesolid hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun