Dalam sunyi malam, aku terkurung sendiri,
Hantu penyesalan menghantui setiap hari.
Kutukan membahana, menusuk kalbu sendiri,
luka batin menganga, tak terobati.
Tangan-tangan ini, yang dulu tegar perkasa,
kini gemetar, menanggung beban dosa.
Satu kesalahan, menghancurkan segalanya,
kaki yang kokoh, kini remuk tak berdaya.
Kebahagiaan? Kata asing bagiku selama ini,
hanya air mata dan duka yang selalu menari.
Tapi cukup! Mulai hari ini, aku berteriak:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!