Mohon tunggu...
ruslan effendi
ruslan effendi Mohon Tunggu... Pengamat APBN dan Korporasi.

Lulusan S3 Akuntansi. Penulis pada International Journal of Public Administration, Frontiers in Built Environment, IntechOpen, Cogent Social Sciences, dan Penulis Buku Pandangan Seorang Akuntan: Penganganggaran Pendidikan Publik Untuk Kualitas Dan Keadilan (Pengantar Prof. Indra Bastian, MBA., Ph.D.)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tindakan Komunikatif dalam Birokrasi, Mungkinkah? Renungan Praksis Habermasian

9 Agustus 2020   16:08 Diperbarui: 9 Agustus 2020   22:48 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkatnya, Praksis secara umum adalah praktik, sedangkan dalam pengertian yang lebih terbatas menandakan disiplin dan aktivitas yang dominan dalam kehidupan etis dan politik manusia.

Apa Praksis Birokrat?

Birokrat bekerja pada sebuah sistem. Sistem birokrasi yang menganut Weberian mencirikan ketaatan pada aturan, adanya spesialisasi, hirarki, rasionalitas dan terstruktur. Bagaimana praksis birokrat terjadi? Karena terlalu luas, perlu dibatasi dengan pertanyaan bagaimana praksis birokrat dalam penganggaran?

Salah satu contoh dari praksis birokrat adalah penganggaran partisipatif. Penganggaran partisipatif meskipun terlihat kurang greget, sebenarnya berpotensi membentuk pemahaman dan hubungan baru dengan kebijakan ekonomi negara dan tantangan yang terlibat dalam pembentukan proses itu sendiri. 

Selain penggaran partisipatif, sebenarnya ada ruang-ruang lain dalam penganggaran untuk terjadinya praksis. Pernahkah kita mendengar, bahwa birokrat cenderung menaikkan belanja pegawai, jika bukan belanja pegawai, maka pilihan berikutnya adalah belanja barang dan jasa. Belanja-belanja tersebut yang membuatnya lebih enjoy, relatif daripada belanja-belanja yang pengendaliannya lebih ketat.

Praksis birokrat ini muncul dengan mengambil celah dari kelemahan yang melekat pada ciri-ciri birokrat Weberian itu. Misalnya melakukan perbuatan yang menurut pemahamnnya sebagai sarana untuk keluar dari sebuah kungkungan. Nah kondisi ini memperlihatkan ada sistem ada upaya melanggaran sistem. Kenapa sistem tidak kita bangun bersama dan kita jalani bersama. Itulah komunikatif.

Solusi Habermasian

Habermas memandang ada dikotomi sistem dan kehidupan dunia (lifeworld). Habermas memahami evolusi sosial sebagai bentuk pembelajaran masyarakat, dan pembelajaran ini mengendap dalam sistem sosial itu. Sistem sosial menjadi semakin kompleks dan terdiferensiasi, ia mengambil logikanya sendiri dan mungkin tidak lagi tunduk pada kendali individu atau bahkan agen sosial kolektif.

Inti dari model teoritis yang diperkenalkan dalam The Theory of Communicative Action terletak pada konsepsi komunikatif Habermas. Dengan tindakan komunikatif akan tercipta emansipasi melalui pencerahan. Jangan sampai emansipasi digantikan oleh instruksi yang mengendalikan atas obyek atau proses objektifikasi yang cenderung menurut falsafah Jawa "tidak nguwongke"

Bagaimana tindakan komunikatif terjadi pada lingkungan birokrat? Komunikatif disini tidak sekedar rapat koordinasi, namun sebuah proses berkelanjutan hingga memunculkan emansipatoris dari para birokrat. Tulisan ini tidak untuk menggurui bagaimana seharusnya. Namun setidaknya perlu diidentifikasi terlebih dahulu kendala komunikatif dalam penganggaran. 

Birokrat seringkali harus menjalankan komunikasi antar kementerian/lembaga. Birokrat juga berada dalam struktur organisasi yang memiliki target tersendiri, sehingga berpotensi silo, penganggaran memiliki jadwal ketat dan singkat. Jangan sampai penganggaran dibuat dalam suasana kontemplatif, rakyat juga menjadi susah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun