Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Urgensi Impor KRL Bekas Jepang

1 Maret 2023   17:54 Diperbarui: 2 Maret 2023   08:15 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penumpang KRL Commuter Line Jabodetabek. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

"Kalau (gerbong KRL diproduksi) mendadak ya pasti sukar. Seharusnya kan sudah direncanakan jauh-jauh hari, dan memberi kesempatan kepada industri dalam negeri untuk berproduksi. Kapan lagi kita bangga akan buatan kereta dalam negeri. Jangan karena BUMN lalu bisa impor dan impor (semaunya)," ujar Doddy seperti dikutip CNN Indonesia.

Entah apa yang dimaksud dengan 'mendadak' di sini. Karena jika dirunut ke belakang seperti saya kemukakan di atas, maka rencana peremajaan KRL ini sudah muncul sejak 2018 lalu, dengan segala penundaan realisasinya.

Yang jelas, kebutuhan segera akan penambahan KRL akan berpacu dengan kebutuhan jumlah gerbong dan armada KRL khusunya Jabodetabek. 

Jika armada KRL makin banyak yang perlahan-lahan dipensiunkan sementara jumlah penumpang terus bertambah, bukan tak mungkin penumpukan-penumpukan penumpang akan kian lazim dilihat di stasiun-stasiun KRL Jabodetabek, terutama pada jam-jam sibuk pekerja kantoran.

Jika memang larangan impor belum menemui jalan keluar, maka bukan tak mungkin pembatalan rencana pensiun menjadi jalan tengah darurat yang harus diambil. Meskipun resikonya adalah KRL beroperasi dengan membawa penyusutan nilai guna yang dialaminya, sehingga bukan tak mungkin aspek keselamatan menjadi (sedikit) terabaikan.

Baiklah, kembali lagi ke pernyataan Muhadjir Effendy bahwa dengan naik kendaraan umum akan bisa memahami keluhan akan pelayanan sarana transportasi publik yang akan bermuara pada kebijakan, maka pernyataan tersebut tepat kiranya untuk direnungkan dan dilaksanakan secara konsekuen oleh para pemangku kebijakan terkait regenerasi armada KRL saat ini.

Diharapkan, dengan para pemangku kebijakan secara rutin menaiki sarana transportasi publik maka akan bisa mendapat gambaran utuh bagaimana kondisi moda transportasi umum saat ini, khususnya KRL Jabodetabek. Nah, jika sudah mendapat gambaran yang komprehensif soal ini, tentu kebijakan yang dirumuskan dan nantinya diputuskan tentu akan bisa disusun berdasarkan apa yang dilihat dan diamati langsung di lapangan.

Ibarat seorang wartawan yang menuliskan berita dari hasil liputan di lapangan, tentu hasil tulisannya akan lebih lengkap dan komprehensif daripada berita yang diperoleh bukan dari peliputan dan investigasi di lapangan. Percayalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun