ceritakan padaku tentang berita pagi ini, saat aku baru saja usai gosok gigi, tentang pandemi yang semakin hari semakin dekat dengan kehidupan kita, dengan tempat bermain-main anak kita. tempat di mana anak-anak kita sekolah.Â
Kematian?? sekarang menjadi suatu yang biasa, ruh pindah dari tubuh lalu masuk ke alam baqa, ke alam kubur, lalu kita bacakan doa. Usai sudah selama semua cerita.
Hidup baru akan segera dimulai, katamu. Ya, sebuh tatanan baru yang mungkin akan segera dimulai pada sebuah malam ketika pagi masih malas menyapa. Tanpa perlu melihat ke belakang, ke samping. hanya ke depan, ke depan, kita harus melangkah tidak  mudah menyerah.Â
Bukankah kematian adalah kepastian, walaupun kita sembunyi dalam jeruji atau dalam tembak baja.
 Mengapa di rumah?? Katamu. Ya, mengapa?? Sementara di luar orang-orang berjalan menuju matahari yang kurang merasa sadari jika, ia berjalan ke arah matahari tenggelam. Sore dan senja, mengabur asa, mengubur impian. Tapi siapa yang peduli. Bukan hidup normal sudah dimulai.
Ceritakan padaku tentang berita pagi, tapi jangan berapa yang mati, tetapi berapa yang hidup, mereka yang menatap matahari pagi, walau pada waktu senja.