Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Sang Penerus Generasi

9 November 2021   00:56 Diperbarui: 9 November 2021   01:01 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ya Allah...
Tak dapat lagi
Kuungkapkan dgn kata,
Atas syukur karunia-Mu.

Walau jam operasi caesar sudah ditetapkan,
Kami hanya bisa menunggu.
Sdh lewat jam tiada kabar,
dengan sabar gelisah menunggu.

Segera keberanjak
Nuju mushola terdekat,
Lama dalam sujud,
Menanti dengan harap.

Hanya istighfar ku berucap,
Ya Allah.. Ya Robbi,
Jangan limpah atas dosaku,
Jika memperberat
kelahiran cucuku.
Walau hamba punya sedikit amal,
Biarlah terganti
Tuk perlancar kelahirannya.

Kondisi protokol,
Makin menggundah.
Karena kami hanya bisa
Menunggu di altar tunggu RS saja.

Jelang azan dhuhur
berkumandang,
Ku lanjutkan sholat
karena masih berwudhu.
Usai itu, kembali menuju
Ruang tunggu.
Nampak anakku keluar dari lift 

Dia hanya lapor foto pada HP.
Ternampak si penerus generasi,
Telah hadir ke dunia ini.

Alhamdulillah kami berucap.
Kiranya Allah mendengar doa kami.

Tersungguk kami bersama
dalam bahagia,
Berita suka sudah
Tertumpah.

Kembali kami ke rumah,
dengan hati penuh bahagia.
Walau hanya lihat
lewat video call saja.
Dengar tangisan lapar,
Menunggu susu sang bunda.

#RS Pura Raharja, Pucang, Surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun