Lebih jauh terjadi suatu perbincangan apakah sejarah mengenai kepahlawanan, budaya peradaban maritim dan perdagangan maritim masyarakat nusantara sengaja secara sistematis dihapuskan oleh pihak asing dimasa kolonial. Persatuan kita dikebiri, dimana hingga menapai satu titip peradaban dan persaudaraan kita dicabik-cabik demi sebuah keuntungan suatu korporasi dagang kolonial.
Dengan tujuan menghilangkan semangat juang sebagai bangsa yang hebat, kita dibuat melupakan berbagai ilmu yang telah kita miliki mengenai bidang kelautan baik itu pelayaran, perdagangan, kebijakan, kearifan maupun ilmu kemiliteran yang dahulu kala sudah kita miliki sebagai bangsa.
Bukan berarti ketika membanggakan sejarah kita lantas kita membanggakan dan menghalalkan mengenai kekacauan perang yang pernah terjadi dalam fakta sejarah kita. Tetapi dengan mempelajari dan tidak melupakan sejarah, kita dapat mengingat jati diri sebagai suatu bangsa.Â
Menguri-uri kembali kearifan dan ilmu yang telah ada serta mempererat persaudaraan sebagai suatu bangsa. Serta mempelajari berbagai hal baik yang buruk maupun kesalahan, agar hal itu tidak terulang kembali.Â
Saya rasa fakta sejarah itulah yang meskipun masa jayanya sedikit pupus tersebut yang melahirkan sebuah ungkapan bahwa "nenek moyang kita adalah seorang pelaut".
Dapatkah anda membayangkan bagaimana yang akan terjadi jika kita melupakan sejarah kita sebagai bangsa ?