Penduduk kampung itu juga tertarik dengan penelitian Eliza tentang lingkungan. Mereka berbicara tentang bagaimana mereka bisa menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Eliza merasa seperti dia telah menemukan tempat di mana dia benar-benar bisa berbagi pengetahuannya tentang hutan dan alam.
Selama beberapa minggu, Eliza tinggal bersama penduduk kampung. Mereka berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman satu sama lain. Eliza juga belajar tentang musik tradisional mereka dan berpartisipasi dalam perayaan-perayaan kampung.
Namun, suatu hari, Eliza merasa panggilan hatinya untuk kembali ke hutan. Dia merindukan keheningan dan kedamaian yang hanya bisa dia temukan di sana. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada penduduk kampung yang sudah menjadi teman baiknya, dengan hati yang berat.
Ketika dia kembali ke hutan, dia membawa suara-suara dan pengalaman yang dia dapatkan dari penduduk kampung. Hutan tidak lagi terasa sepi baginya. Dia tahu bahwa suara manusia tidak selalu harus datang dari orang lain; dia bisa menciptakan suara-suara itu sendiri dengan musik alam dan penelitiannya.
Eliza kembali ke rutinitas penelitiannya dengan tekad yang lebih kuat. Dia merasa bahwa dia telah menemukan keseimbangan yang benar antara kehidupan di dalam hutan dan kehadiran manusia. Setiap malam, dia akan duduk di luar tendanya dan memainkan alat musik kecil yang pernah diberikan oleh laki-laki di hutan. Suara itu adalah suara manusia yang dia cari selama sekian lama.
Dalam "Suara dalam Sunyi," kita belajar bahwa suara manusia adalah bagian yang penting dari kehidupan kita, tetapi juga bahwa kita bisa menciptakan suara-suara tersebut sendiri jika kita tahu bagaimana. Seperti Eliza, kita mungkin merindukan sesuatu yang telah lama kita tinggalkan dalam hidup kita, tetapi kita juga bisa menciptakannya kembali dengan cara yang berbeda. Hidup adalah tentang menemukan keseimbangan antara apa yang kita cari dan apa yang kita miliki. Dan kadang-kadang, keheningan hutan juga bisa menjadi suara yang penuh makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI