Mohon tunggu...
Nanang Diyanto
Nanang Diyanto Mohon Tunggu... Perawat - Travelling

Perawat yang seneng berkeliling disela rutinitas kerjanya, seneng njepret, seneng kuliner, seneng budaya, seneng landscape, seneng candid, seneng ngampret, seneng dolan ke pesantren tapi bukan santri meski sering mengaku santri wakakakakaka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjual Budaya Meraup Rupiah

16 November 2015   09:33 Diperbarui: 16 November 2015   10:14 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun tak mau bertanya lebih banyak pada penjual, takut menyinggung atau bikin ndak enak, saya cuma minta ijin memotret saja.

"Silahkan mas, potret saja mumpung ketemu, karena belum tentu 4-5 tahun lagi saya datang ke Ponorogo." katanya.

Saya-pun tersenyum ketika ada salah satu penonton yang mendekat dan berbicang-bincang dengannya seuasai jualan, bahasa yang digunakan bahasa Jawa Medok. Saya tidak akan menyimpulkan mereka orang Dayak atau bukan, dagangnya abal-abal atau asli.

Ternyata budaya bisa menghidupi mereka, tenyata budaya bisa bikin dapur tetap ngebul. Makanya jangan sangsi melestarikan budaya. Urusan salah benar biarlah masyarakat yang menilai.

 

*) Salam budaya
*) Salam njepret


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun