Mohon tunggu...
BunnAish
BunnAish Mohon Tunggu... -

Dreamer, writer wanna be, good mother wanna be.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masa Muda yang Tak Muda: Chapter 14

2 Mei 2019   15:21 Diperbarui: 2 Mei 2019   15:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

           "Anda di tolongin bukannya bilang terimakasih tapi sebaliknya malah marah-marah" seorang perempuan berkata sinis dari kursi penumpang lain sambil membalikkan wajahnya yang ketus, Kinan mendengar itu dan langsung berjalan menuju pintu keluar tanpa berkata apa-apa.

Adam mengikuti dari belakang tanpa mengatakan apapun juga, rupanya jantung Adam sedang berdetak dengan sangat cepat, Adam berpikir mungkin Kinan bisa mendengar suara detak jantungnya yang sangat kencang, saat berada di pelukannya, karena Ia tepat berada di depan dadanya saat akan terjatuh di bis tadi.

 Adam mengikuti Kinan dari belakang sambil membuka maskernya dan membuka topi yang ia kenakan sedari tadi, Adam memanggil Kinan yang berjalan begitu cepat di depanny.

          "hey! apa kamu sedang mengejar penjahat? kenapa begitu cepat? Kemarilah!  kita harus berjalan beriringan agar tidak seperti musuh seperti ini, apa kamu menganggap aku musuhmu?".

Kinan terus berjalan tanpa menanggapi apa yang Adam ucapkan, ia pura-pura tidak mendengar, sambil terus berjalan akhirnya ia melihat sudut dari taman di sekitar kampus itu yang terlihat lengang, ia menghentikan langkahnya dan menunggu Adam menghampirinya.

Tak lama Adam mulai mendekat dan dengan segera Kinan meraih lengannya dan membawanya ke taman yang tadi Kinan lihat.

          "Biarkan aku yang berbicara, kamu cukup diam dan dengarkan!! jika aku memintamu untuk menjawab, maka kamu boleh berbicara, ini peraturannya, jika kamu setuju, kita lanjutkan pembicaraan ini, jika tidak, silahkan kamu pergi dan jangan pernah melakukan hal memalukan seperti kemarin lagi padaku!".

Kinan tidak ingin memberikan kesempatan untuk Adam berbicara, karena ia sangat kesal padanya.

Adam memberikan senyuman yang sangat mengagumkan tanpa berbicara sepatah katapun, yang akhirnya sedikit membuat Kinan goyah karena senyum itu tidak pernah ia lihat dari sosok pria manapun sebelumnya.

Mata Adam yang indah, bibirnya yang merah dan lesung pipi yang membuat senyumnya benar-benar bisa membuat hati wanita berdebar, porsi yang sangat spesial, kontur wajah Adam termasuk pada tipe pria tampan.

Semua anak-anak gadis di SMA merupakan penggemar Adam, Adam bisa dibilang idolanya di sekolah, dan bukan hanya anak gadis, tak sedikit laki-lakipun banyak yang mengagumi Adam, kehebatannya bermain basket menjadi banyak perhatian teman-temannya, dan di seluruh lingkungan sekolah memang hanya Kinanlah yang tidak terbawa arus demam idol Adam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun