Penjarahan rumah 4 anggota DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi simbol kemarahan rakyat yang memuncak. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para pejabat publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan senantiasa mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk meredam amarah publik dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Dialog yang konstruktif antara pemerintah, perwakilan mahasiswa, buruh, dan elemen masyarakat lainnya, menjadi kunci untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang ada.
Gelombang demonstrasi dan penjarahan yang terjadi di Jakarta menunjukkan adanya akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dan perilaku sebagian pejabat publik. Kematian Affan Kurniawan menjadi katalis yang mempercepat eskalasi konflik. Pemerintah perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat dan memperbaiki komunikasi publik agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat memicu konflik sosial.
Kepongahan pejabat publik, ditambah dengan tindakan represif aparat, telah menyulut amarah rakyat. Penjarahan rumah Menteri Keuangan menjadi puncak dari kekecewaan yang terpendam. Pemerintah harus segera bertindak untuk meredam situasi dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Kejadian ini menjadi momentum bagi para pejabat publik untuk merenungkan kembali peran dan tanggung jawab mereka sebagai pelayan rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI