Mohon tunggu...
Eko Nurhuda
Eko Nurhuda Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja Serabutan

Peminat sejarah dan penikmat sepak bola. Tulisannya pernah dimuat di Tabloid BOLA, BOLAVaganza, FourFourTwo Indonesia, detikSport, juga Jambi Ekspres, Telusuri.id dan Mojok.co. Sempat pula menelurkan beberapa buku seputar blog-internet. Kini berkecimpung di dunia novel online dan digital self-publishing.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Kilau Talenta Papua di Piala Asia 2023

8 Januari 2024   22:59 Diperbarui: 9 Januari 2024   02:58 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yakob Sayuri (2) merayakan golnya ke gawang Libya di Mardan Sport Complex, Antalya, Turkiye (5/1/2024). (Foto: PSSI.org)

Mundur 30-an tahun ke belakang, ada nama Aples Gideon Tecuari. Ini palang pintu tak tergantikan di lini belakang timnas Indonesia pada masanya.

Aples membela Tim Garuda sejak 1996 di usia 23 tahun. Ajang pertamanya bersama timnas adalah AFF Championship (kini Piala AFF) tahun itu, di mana Indonesia berakhir sebagai peringkat keempat.

Namanya kemudian masuk dalam daftar skuat arahan pelatih Danurwindo untuk Piala Asia 1996. Aples bahkan menjadi starter dan bermain penuh dalam pertandingan pertama Indonesia dalam sejarah Piala Asia.

Ya, benar sekali, partai pertama Grup A di mana secara mengejutkan Indonesia mampu menahan imbang Kuwait 2-2 pada 4 Desember 1996. Dalam partai inilah gol salto Widodo Cahyono Putro tercipta.

Indonesia bahkan sempat unggul 2-0 ketika itu. Usai gol pertama yang dicetak Widodo pada menit ke-20, keunggulan bertambah 21 menit berselang lewat aksi Ronny Wabia.

Nah, nama pencetak gol kedua di atas juga putra Papua. Ronny Wabia dan Aples adalah perwakilan Bumi Cenderawasih dalam skuat timnas kala itu.


JIka Aples menjadi benteng kokoh di lini pertahanan timnas, Ronny Wabia adalah striker moncer di lini depan. Dua gol ia sumbangkan di Piala Asia 1996 itu.

Setelah gol ke gawang Kuwait, tambahan satu lagi ia cetak ketika menghadapi Korea Selatan di pertandingan kedua. Sayang, Indonesia kalah 2-4 dari lawan yang kala itu diperkuat oleh Shin Tae-yong.

Bakat-bakat Lain

Baik Aples maupun Ronny Wabia tak masuk skuat Indonesia di Piala Asia 2000. Namun tetap ada duta Papua di tim saat itu dalam diri gelandang elegan Eduard Ivakdalam.

Sayang, seolah mereplikasi tahun penyelenggaraan yang jumlah nolnya ada tiga, Indonesia tak bisa mencetak satu gol pun di Piala Asia 2000. Hasilnya adalah imbang 0-0 versus Kuwait, kalah 0-4 dari Tiongkok dan kalah lagi 0-3 dari Korsel.

Representasi bakat-bakat Papua tetap terlihat di Piala Asia 2004, turnamen di mana Indonesia mencatatkan kemenangan perdana sepanjang berpartisipasi. Kali ini malah tiga orang: Aples, Alexander Pulalo dan Elie Aiboy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun