Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rupa-rupanya Tuan Jokowi Lupa

23 Januari 2021   13:36 Diperbarui: 24 Januari 2021   06:47 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi (Foto Kabar24.bisnis.com)

Doa-doa terbaik masih dihadiahkan rakyat untukmu Tuan. Berbenahlah. Untuk berbuat lebih baik, lebih serius lagi. Bukan pakai uang pribadimu kan untuk urus rakyat. Yang dipakai mengurus rakyat juga uang rakyat. Tuan hanya dititipkan amanah mensejahterakan rakyat, memberi keadilan. Tuan itu budak rakyat, begitulah filosofi kepemimpinan sebetulnya.

Atas doa rakyat, anda harus kuat. Tuan itu role model semua rakyat Indonesia. Jangan hemat berfikir dan jangan pula hemat bekerja. Semua fasilitas juga telah disediakan, bekerjalah sungguh-sungguh, tulus untuk rakyatmu. Kembali ke soal vaksin, ternyata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Sabtu 23 Januari 2021 di media online Teropongsenayan.com menyebutkan bahwa vaksin belum tentu menyembuhkan pandemic Covid-19. Sebuah isyarat yang jelas, bahwa vaksin tidak mendesak. Tidak penting-penting amat disuntikkan kepada rakyat.

Kenapa, dibeli dengan harga Triliunan rupiah kalau begitu?. Aneh juga pemerintah kita ini. Metode menangani pandemi Covid-19 dengan strategi testing, tracing, dan treatmen (3T), rupa-rupanya menjadi andalan pemerintah. Berarti rakyatlah sejujurnya pertahanan kesehatan itu sendiri. Bukan vaksin, atau segala bisnis kesehatan lainnya. Rakyat tak boleh disalahkan. Kesadaran intelektual dari pemerintah rupanya perlu ditingkatkan lagi.

Ketika penanganan Covid-19 belum maksimal, pemerintahlah yang salah. Mungkin elit-elit pemerintah, terlebih Satgas Covid-19, terlampau menyibukkan diri mengurus proyek Bansos yang ada feenya, APD, Alkes, sampai vaksin. Akhirnya, penyelesaian memutus mata rantai Covid-19 belum menjadi prioritas. 

Tidak berhasil dilakukan, bahkan ada kesan suasana normalisasi kehidupan baru, social distancing terus diperpanjang. Jangan menjadi pelupa Tuan Jokowi. Tugas anda sejahterakan rakyat, wujudkan keadilan. Rupa-rupanya Tuan lupa itu.

Jangan menjadi pelupa. Tuan disumpah untuk mengabdi, berbuat, bekerja benar demi rakyat. Bukan demi memasang kaki tangan, membangun politik dinasti. Bukan untuk itu. Lebih keras lagi bekerja, hutang Negara juga makin melilit rakyat sekarang. Kian mencekik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun