Mohon tunggu...
Bunga Gitasmara Qotrunnada
Bunga Gitasmara Qotrunnada Mohon Tunggu... Teacher, Mental Health Advocate

✨ Mental Health Advocate ✨ Founder @Mindconnect.id

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Self-Growth di Tengah Depresi : Perjalanan Perempuan Sandwich Generation

8 Maret 2025   15:30 Diperbarui: 8 Maret 2025   15:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Self-growth sering kali diasosiasikan dengan pencapaian besar seperti mendapatkan beasiswa, karier cemerlang, atau hidup produktif.
Namun, sedikit yang tahu bahwa proses bertumbuh justru paling nyata terjadi di saat-saat paling gelap — ketika kita sedang hancur, kehilangan arah, atau bahkan merasa tidak memiliki alasan untuk melanjutkan hidup.

Dalam perjalanan hidup, terutama bagi perempuan yang berada di posisi sandwich generation, self-growth bukan hanya tentang berkembang...
Tapi juga tentang bertahan.

Sandwich Generation: Perempuan di Antara Dua Beban

Menurut American Psychological Association (APA), sandwich generation adalah individu yang harus menanggung beban finansial, emosional, dan fisik untuk generasi di atas (orang tua) dan generasi di bawah (adik atau anak).

Di Indonesia, fenomena ini sering terjadi pada perempuan — baik yang sudah menikah maupun belum.
Perempuan dalam posisi ini sering kali menjalani dua peran sekaligus:

Menjadi ibu bagi adik-adiknya

Menjadi tulang punggung keluarga

Dalam masyarakat yang masih kental dengan budaya patriarki, perempuan seperti ini sering dianggap tanggung — belum menikah, tapi sudah harus memikul tanggung jawab keluarga.

Self-Growth yang Tidak Terlihat

Perjalanan self-growth bagi perempuan sandwich generation berbeda dengan narasi self-growth yang sering kita lihat di media sosial.

Self-growth bukan selalu tentang produktivitas tinggi atau prestasi akademik.
Kadang self-growth hanya tentang:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun